Inggris Krisis BBM, SPBU Dijaga Ketat Tentara akibat Kekurangan Sopir Pengangkut Bensin - inews

 

Inggris Krisis BBM, SPBU Dijaga Ketat Tentara akibat Kekurangan Sopir Pengangkut Bensin

Inggris Krisis BBM, SPBU Dijaga Ketat Tentara akibat Kekurangan Sopir Pengangkut Bensin
Pemerintah Inggris menempatkan militer di SPBU karena kekurangan pasokan bahan bakar minyak (BBM). (Foto: Autoblog) 

LONDON, iNews.id - Baru-baru ini, pemerintah Inggris menempatkan militer dalam keadaan siaga. Ini setelah berbagai kota di Inggris kekurangan pasokan bahan bakar minyak (BBM).

Bensin di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kosong membuat masyarakat panik hingga terjadi panic buying.

Ads by
Ads by

Kondisi ini terjadi karena Inggris kekurangan sopir truk mengantar pasokan BBM. 
Peringatan kekurangan pasokan bahan bakar pada pada akhir pekan lalu menyebabkan pemilik kendaraan panik hingga antre panjang berjam-jam untuk mengisi bensin. 

Pemerintah berencana mengeluarkan visa sementara untuk 5.000 pengemudi truk asing. Berbekal menangguhkan undang-undang persaingan dan menarik kembali mantan pengemudi dinilai sebagai solusi terbaik mengatasi kekurangan sopir.

"Sementara industri bahan bakar memperkirakan permintaan akan kembali ke tingkat normal dalam beberapa hari mendatang, sudah tepat kami mengambil langkah kehati-hatian yang masuk akal ini," ujar Menteri Bisnis Inggris, Kwasi Kwarteng.

Sering Rilis Lagu Berbahasa Inggris, Ini Alasan Ahmad Abdul

Menurut The Petrol Retailers Association (PRA), permintaan bahan bakar naik sekitar 50 persen yang menyebabkan total terdapat 90 persen SPBU mengalami kekeringan di beberapa wilayah Inggris.

Perusahaan pengangkut BBM, pompa bensin, dan pengecer mengatakan ini terjadi  karena kekurangan SDM sopir truk. Diperkirakan sekitar 100.000 pengemudi dibutuhkan. Jika tidak diatasi ini akan menjadi masalah akut. Karena pengemudi kendaraan bahan bakar dituntut harus mengikuti pelatihan dan lisensi tambahan.

“Jika diperlukan, pengerahan personel militer akan memberikan rantai pasokan dengan kapasitas tambahan sebagai tindakan sementara untuk membantu meringankan tekanan yang disebabkan lonjakan permintaan bahan bakar,” kata Kwasi.

Editor : Dani M Dahwilani

Baca Juga

Komentar