Ad Code

Responsive Advertisement

No Deal! Dialog Perbatasan China-India Buntu - detik

 

No Deal! Dialog Perbatasan China-India Buntu

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 11 Okt 2021 17:04 WIB
An Indian army convoy moves on the Srinagar- Ladakh highway at Gagangeer, north-east of Srinagar, India, Wednesday, June 17, 2020. Indian security forces said neither side fired any shots in the clash in the Ladakh region late Monday that was the first deadly confrontation on the disputed border between India and China since 1975. China said Wednesday that it is seeking a peaceful resolution to its Himalayan border dispute with India following the death of 20 Indian soldiers in the most violent confrontation in decades. (AP Photo/Mukhtar Khan)
Ilustrasi -- Konvoi militer India di wilayah Srinagar-Ladakh usai terjadi bentrokan dengan tentara China tahun lalu (dok. AP Photo/Mukhtar Khan)
Beijing -

Dialog terbaru antara komandan militer China dan India membahas persoalan di perbatasan yang menjadi sengketa, berujung kebuntuan dan gagal mencapai kesepakatan. Kedua negara saling menyalahkan, dengan China menyebut tuntutan India tidak masuk akal.

Seperti dilansir South China Morning Post dan Reuters, Senin (11/10/2021), India menolak tuduhan itu dengan menyatakan justru usulannya untuk meningkatkan situasi di perbatasan tidak diterima oleh China.

Dialog terbaru antara China dan India itu digelar pada Minggu (10/10) waktu setempat di Moldo, sisi China pada wilayah Garis Kontrol Aktual (LAC) di Ladakh. Dialog itu merupakan pembicaraan babak ke-13 untuk level komandan militer kedua negara.

Juru bicara Komando Zona Barat Tentara Pembebasan Rakyat China, Long Shaohua, menuduh tuntutan India tidak masuk akal dan tidak realistis.

"Selama pembicaraan, pihak China telah melakukan upaya besar dan sepenuhnya menunjukkan ketulusan untuk memajukan deeskalasi situasi perbatasan," sebut Long dalam pernyataannya.

"Namun pihak India masih bersikeras pada tuntutan yang tidak masuk akal dan tidak realistis, menjadikan negosiasi lebih sulit," ungkapnya.

"Tekad China untuk menjaga kedaulatan nasional tidak tergoyahkan dan kami berharap pihak India tidak salah menilai situasi," imbuh Long.

Dia mendorong India untuk menunjukkan ketulusan soal akan bekerja sama dengan China untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di area perbatasan.

Dalam pernyataan terpisah, otoritas India menekankan bahwa konfrontasi terbaru yang terjadi di perbatasan dipicu oleh 'upaya sepihak pihak China untuk mengubah status quo'. India menyatakan pihaknya mengajukan usulan yang membangun dalam dialog terbaru, namun ditolak oleh China.

"Selama pertemuan itu, pihak India memberikan saran yang konstruktif untuk menyelesaikan wilayah yang tersisa, tapi pihak China tidak setuju dan juga tidak dapat memberikan proposal berwawasan ke depan," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan India.

Disebutkan otoritas India bahwa pertemuan terbaru itu gagal menghasilkan resolusi.

Dialog antara kedua negara yang bertetangga ini merupakan yang terkini dari rentetan dialog yang digelar sejak Mei tahun lalu, ketika bentrokan berdarah pecah di beberapa lokasi di perbatasan kedua negara.

Pada Februari lalu, China dan India sepakat menarik tentara masing-masing dari beberapa area di sekitar Danau Pangong Tso yang ada di perbatasan Himalaya yang menjadi sengketa kedua negara. Penarikan tentara disepakati usai perundingan berkepanjangan antara komandan militer dan diplomat kedua negara.

Sebelum dialog terbaru digelar pada Minggu (10/10) waktu setempat, Kepala Angkatan Darat India, Jenderal Manoj Mukund Naravane, menyebut China meningkatkan kehadiran militernya dan pembangunan infrastruktur di area perbatasan, dan India telah mengambil langkah-langkah untuk meresponsnya.




(nvc/tor)

Posting Komentar

0 Komentar