Polri: Warga Yahukimo Masih Trauma dan Mengungsi
VIVA – Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan mengatakan masyarakat Yahukimo masih ada yang mengungsi pasca aksi penyerangan terhadap suku Yali dari suku Kimyal pada Minggu, 3 Oktober 2021.
“Untuk yang mengungsi masih ada dan kami masih mengamankan. Jumlahnya sama (3.609 orang pengungsi),” kata Ramadhan di Mabes Polri pada Senin, 11 Oktober 2021.
Tentu, kata Ramadhan, Polri memahami mungkin masyarakat yang mengungsi belum kembali karena masih ada perasaan trauma. Tapi, Polri pastikan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah hukum Polres Yahukimo dalam keadaan stabil dan aman.
“Saat ini kami termasuk mengamankan para pengungsi, situasi di sana aman terkendali dan lakukan kegiatan rutin seperti patroli yang tujuannya memastikan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat aman dan terkendali,” ujarnya.
Sementara, Ramadhan menambahkan sudah ada 24 orang yang ditetapkan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan atas penyerangan di Yahukimo.
“Polres Yahukimo dan Polda Papua terus melakukan kegiatan pengamanan untuk memastikan situasi dan kondisi di wilayah Yahukimo dan sekitarnya,” jelas dia.
Peristiwa kerusuhan diduga dipicu kabar simpang siur alasan meninggalnya mantan Bupati Yahukimo Abock Busup saat tugas ke Jakarta. Sementara, Abock sendiri ditemukan tak sadar diri di kamar Hotel Grand Mercure, Jakarta Pusat. Pihak Kepolisian menegaskan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan maupun obat-obatan. Abock akhirnya dibawa ke RS Meilia Cibubur sekitar pukul 11.00 WIB dan nyawanya tak tertolong.
Komentar
Posting Komentar