Profil Abock Busup, Mantan Bupati Yahukimo yang Meninggal, Pernah Jadi Sorotan 6 Bulan Tidak Ngantor - Tribunnews

 

Profil Abock Busup, Mantan Bupati Yahukimo yang Meninggal, Pernah Jadi Sorotan 6 Bulan Tidak Ngantor - Tribunnews.com

KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDIProfil Abock Busup, Mantan Bupati Yahukimo yang Meninggal, Pernah Jadi Sorotan 6 Bulan Tidak Ngantor
Mantan Bupati Yahukimo, Abock Yusup. Abock meninggal dunia di Jakarta pada Minggu (3/10/2021). Ia pernah jadi sorotan lantaran selama 6 bulan tidak ngantor. 

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Bupati Yahukimo sekaligus Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi PapuaAbock Busup, meninggal dunia di sebuah hotel di Jakarta pada Minggu (3/10/2021).

Kabar kepergian Abock ini dibenarkan oleh Ketua Umum DPP Pan, Zulkifli Hasan.

Dikutip dari Tribun-Papua.com, Zulkifli mengungkapkan Abock meninggal karena sakit.

"Partai Amanat Nasional (PAN) sekali lagi kehilangan salah satu kader terbaiknya."

"Telah berpulang kawan seperjuangan kami, Ketua DPW PAN Papua, mantan Bupati Yahukimo, Saudaraku Abock Busup, karena sakit," kata Zulkifli kepada wartawan, Minggu.

"Atas nama keluarga besar PAN, saya menyampaikan duka cita yang mendalam."

"Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan," imbuh dia.

Profil Abock Busup

Ketua DPW PAN Papua, Abock Busup
Ketua DPW PAN Papua, Abock Busup (Tribun-Papua)

Mengutip situs resminya, Abock Busup yang merupakan mantan Bupati Yahukimo periode 2016-202.

Abock lahir di Korupun, Papua pada 4 Desember 1976.

Ia menghabiskan masa kecilnya hingga lulus sekolah dasar di Korupun.

Setelahnya, Abock melanjutkan SMP dan SMA di Wamena.

Lulus dari SMA, Abock memilih berkuliah di Baptis Papua dan berhasil meraih gelar S1 STh (Sarjana Theologia).

Abock kemudian menamatkan pendidikan S2 di Universitas Gadjah Mada.

Tahun 2003, Abock tercatat pernah menduduki jabatan Ketua Carakteker DPD PAN Yahukimo 2003-2004.

Lalu, ia menjabat sebagai Ketua DPD PAN Yahukimo 2004-2009.

Kemudian di tahun 2010 hingga 2015, ia menjabat sebagai DPD PAN Papua.

Selanjutnya, ia menjadi DPW PAN Papua periode 2015-2020 dan Ketua DPD PAN periode 2021-2026.

Pada 2020 lalu, Abock sempat menjadi sorotan karena tak masuk kantor selama enam bulan gara-gara berada di Jakarta.

Dilansir Kompas.com, Abock mengatakan keperluannya ke Jakarta adalah untuk mengurus surat rekomendasi partai politik (parpol) untuk bertarung di Pilkada 2020.

Selain itu, ia juga berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri untuk mengurus pelantikan Ketua DPRD Yahukimo.

Tak hanya dua alasan itu, penutupan bandara di Jakarta karena Covid-19 membuatnya kesulitan untuk kembali ke Papua.

"Ini kan kita Covid-19, jadi karena itu bandara ditutup dan kita tidak bisa terbang."

"Saya tidak masuk enam bulan ke kantor alasannya Covid-19, dari mana pesawatnya terbang," kata Abock, Kamis (23/7/2020).

Kendati demikian, Abock mengklaim urusan pemerintahan tidak pernah luput meski ia berada di Jakarta.

Lantaran, ia tetap memegang kontrol pemerintahan dan menggelar rapat secara virtual.

"Semua pemerintahan berjalan secara online, jadi tidak masuk kantor, urusan pemerintahan tetap jalan," tegasnya.

Kepergiannya Diduga Memicu Kerusuhan

Sejumlah warga di Kabupaten Yahukimo mulai membakar sejumlah rumah dan melempari toko.
Sejumlah warga di Kabupaten Yahukimo mulai membakar sejumlah rumah dan melempari toko. (Istimewa)

Pascakepergian Abock Busup, situasi di Distrik Dekai, Yahukimo mencekam, Minggu.

Mengutip Tribun-Papua.com, Direskrimum Polda Papua, Kombes Pol Faizal Ramadhani, mengatakan meninggalnya Abock diduga menjadi alasan sekelompok orang menyerang warga lainnya.

"Dugaan awalnya seperti itu, kami sedang dalami," ujar Faizal, Minggu.

Hingga Senin (4/10/2021), enam orang dilaporkan tewas dalam kerusuhan tersebut.

Sementara itu, 41 orang luka-luka dan lebih dari seribu warga mengamankan diri Polres Yahukimo.

"Saat ini korban yang meninggal dunia menjadi 6 orang, dan masih disemayamkan di RS Yahukimo," terang Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa, Senin.

Saat ini, personel gabungan TNI dan Polri melakukan patroli agar Distrik Dekai kembali kondusif.

"Anggota TNI- Polri melaksanakan patroli baik di tengah kota maupun pinggiran kota Dekai, agar situasi kembali kondusif," pungkas Kamal.

Disisi lain, polisi telah mengamankan 52 terduga pelaku yang diduga pelaku penyerangan.

Dari penangkapan itu, muncul dugaan ada keterlibatan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dalam kerusuhan.

Baca artikel terkait Abock Busup meninggal dunia lainnya

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Tribun-Papua.com/Paul Mahara Tambunan, Kompas.com/Dhias Suwandi)

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya