Ahli Singgung Kaitan Mutasi Omicron dengan Infeksi Pasien HIV By can cnnindonesia

 

Ahli Singgung Kaitan Mutasi Omicron dengan Infeksi Pasien HIV

By
can
cnnindonesia.com
3 min
Temuan varian Covid-19 baru, Omicron dikaitkan dengan infeksi pasien human immunodeficiency virus atau HIV. (Foto: iStockphoto/Thomas Faull)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut mutasi Covid-19 varian Omicron atau B 1.1.529 berkaitan dengan infeksi human immunodeficiency virus (HIV).

Hal itu dijelaskan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Kemenkes Siti Nadia Tarmidzi. Ia menyebut terjadinya varian baru didapat pada orang dengan status HIV.

"Kasus terjadinya varian baru ini didapatkan pada orang dengan status HIV yang belum mendapatkan vaksinasi dan juga yang sudah mendapatkan vaksinasi," katanya dalam webinar Hari AIDS Sedunia 2021, Senin (29/11).

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, varian Omicron merupakan mutasi virus Corona baru yang pertama ditemukan di Afrika Selatan.

"Dari briefing yang disampaikan oleh WHO kemungkinan besar varian ini muncul dikarenakan kita tahu Afrika Selatan itu sebagian besar adalah orang dengan HIV," katanya.

Lebih lanjut ia menyebut varian baru Covid-19 dari Afrika Selatan itu hampir sama dengan varian yang juga berasal dari Afrika Selatan lainnya, yaitu varian Beta yang memberikan pengaruh besar terhadap penurunan efikasi vaksin.

"Ada dua varian yang berasal dari Afrika Selatan yang saat ini tercatat sebagai variant of concern itu adalah varian Beta dan varian Omicron," katanya.

Dalam rangka mencegah masuknya varian Omicron, Siti menjelaskan pemerintah telah mengeluarkan larangan perjalanan dari Afrika Selatan, Botswana, Lesotho, Eswatini, Mozambique, Malawi, Zambia, Zimbabwe, Angola, Namibia, dan Hong Kong ke wilayah Indonesia.

"Sementara Warga Negara Indonesia (WNI) yang kemudian melakukan perjalanan 14 hari sebelumnya atau tinggal, itu masih bisa kembali ke Indonesia, tapi melakukan karantina selama 14 hari," pungkasnya seperti dikutip dari Antara.

Jumlah mutasi yang mengejutkan pada varian Omicron dapat menandakan bahwa itu berasal dari pasien dengan HIV atau defisiensi imun lainnya, kata seorang pakar imunologi Jerman.

Pakar imunologi Jerman, Carsten Watzl mengatakan jumlah mutasi yang mengejutkan pada varian Omicron menandakan bahwa itu berasal dari pasien HIV atau defisiensi imun lain.
Menurutnya, virus ini dapat bereplikasi selama berminggu-minggu pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah.

"Selama proses ini, dapat terjadi mutasi terisolasi berulang yang mungkin tidak memberikan keuntungan apa pun bagi virus, tetapi tetap dapat terus berkembang biak karena kegagalan sistem kekebalan untuk mengendalikannya," tutur Watlz.

Dia mengatakan hal ini dapat menyebabkan mutasi tambahan, yang jika digabungkan dapat menjadi keuntungan bagi virus.

Dibandingkan dengan jenis virus Corona asli yang pertama kali muncul di Wuhan, Omicron memiliki jumlah perubahan asam amino yang luar biasa tinggi sekitar 30 pada protein lonjakan.

Beberapa mutasi diketahui terkait dengan transmisibilitas yang lebih besar dan penghindaran kekebalan, tetapi Watzl mengatakan masih belum jelas apa efek kombinasi mutasi khusus ini.

Menurutnya, banyak pasien HIV di Afrika tidak menyediakan pengobatan yang memadai, itulah sebabnya sistem mereka melemah secara signifikan, menurut laporan Vanguard.

Untuk mencegah penyebaran varian yang bermutasi ekstensif seperti Omicron, penting untuk mengidentifikasi orang-orang yang terinfeksi dengan sistem kekebalan yang lemah, dan mengisolasi mereka sampai virus tidak lagi menular.

(can/fjr)

Komentar

Opsi Media Informasi Group

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsiin

Opsitek