Situasi Makin Panas, Penduduk Kota Kharkiv Ukraina Siap Melawan Rusia Halaman all - Kompas.com
Situasi Makin Panas, Penduduk Kota Kharkiv Ukraina Siap Melawan Rusia



Editor: Danur Lambang Pristiandaru
KHARKIV, KOMPAS.com – Pembicaraan diplomatik antara Barat dengan Rusia gagal menghasilkan terobosan dan Moskwa masih menyiagakan puluhan ribu tentara di dekat perbatasan Ukraina.
Karena situasi yang makin memanas, para penduduk Kota Kharkiv, Ukraina, bersiap yang terburuk meski tetap berharap yang terbaik.
Kharkiv adalah sebuah kota industri di Ukraina timur memiliki industri tank, pesawat dan traktor. Kota ini terletak 42 kilometer dari perbatasan Rusia.
4+
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menuturkan, Kota Kharkiv kemungkinan menjadi target invasi Rusia sebagaimana dilansir Reuters, Sabtu (22/1/2022).
Rusia selalu membantah tudingan bahwa dia akan menyerang Ukraina.
Namun, Moskwa menekan Barat agar memberikan jaminan keamanan di Eropa timur dan menuntut agar Ukraina tidak dijadikan anggota NATO.
Wali Kota Kharkiv Igor Terekhov mengatakan, kota berpenduduk 1,4 juta itu akan mengizinkan siap pun merenggut ketenangan kota tersebut.
Di sisi lain, beberapa warga ingin tetap tinggal dan akan mengangkat senjata jika ada invasi. Sementara itu, beberapa orang memilih lebih baik mengungsi.
“Saya tidak harus tinggal di satu tempat. Jika terjadi sesuatu, saya dapat bekerja dari jarak jauh,” kata seorang manajer proyek, Daniella Shatokhina.
Dia mengaku tak ingin memikirkan sesuatu yang belum terjadi.
“Saya harap semuanya akan baik-baik saja, saya berharap yang terbaik. Lebih baik tidak panik sebelum waktunya tetapi untuk memutuskan saat itu terjadi, saya akan pergi,” sambung Shatokhina.
Penduduk lain, seorang asisten manajer bernama Anya Vergeles, membandingkan situasi saat ini dengan tahun 2014 ketika Rusia merebut semenanjung Crimea.
“Tidak ada yang mengira ini bisa terjadi di Crimea. Tidak ada yang bisa membayangkan itu. Saya tidak ingin mempercayainya, tetapi kita tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya,” tutur Vergeles.
Sementara itu, seorang manajer penjualan Oleksiy Kormylets mengatakan, dia tidak akan meninggalkan Kharkiv apa pun yang terjadi.
“Lari? Tidak. Tidak mungkin! Saya lahir di sini. Saya besar di sini. Saya akan tetap tinggal apa pun yang terjadi. Dan jika saya harus bergabung mempertahankan kota, saya akan melakukannya,” tutur Kormylets.
Seorang programmer IT Anton Sergeev menuturkan, Rusia mungkin hanya membentak. Dia mencontohkan upaya yang gagal oleh pasukan separatis yang didukung Rusia untuk merebut kota itu pada 2014.
“Mereka sudah pernah ‘disambut’ di sini sehingga mereka telah belajar agar lebih baik menjauh. Atau mereka akan pulang dalam peti mati seng. Dan ibu mereka akan menangis,” ujar Sergeev.
0 Komentar