Tsunami Tonga Capai Timur Australia, Warga Diminta ke Dataran Tinggi - CNN Indonesia

 

Tsunami Tonga Capai Timur Australia, Warga Diminta ke Dataran Tinggi

Sabtu, 15 Jan 2022 19:45 WIB

Ilustrasi tsunami. Badan Meteorologi Australia memberikan peringatan tsunami menyusul letusan gunung berapi bawah laut di Tonga pada Sabtu (15/1). (Istockphoto/dmelnikau)

Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Meteorologi Australia memberikan peringatan tsunami menyusul letusan gunung berapi bawah laut di Tonga pada Sabtu (15/1). Gelombang tsunami dinilai akan menjangkau pesisir timur Australia.

Dalam peringatan tsunami yang dirilis di laman Badan Meteorologi Australia, Sabtu (15/1), peringatan tsunami berlaku untuk daerah berikut: Norfolk Island, Lord Howe Island, New South Wales, Queensland, Victoria, Macquarie Island, dan Tasmania.

Menurut laporan peringatan tersebut, sejumlah kenaikan gelombang air laut mulai tercatat antara 10-82 sentimeter pada pukul 8-11 malam waktu setempat di beberapa lokasi pengamatan di pesisir timur Australia.


"Orang-orang di daerah dengan ancaman genangan tanah dan banjir sangat disarankan oleh otoritas darurat untuk pergi ke tempat yang lebih tinggi atau setidaknya 1 kilometer ke daratan," tulis lembaga tersebut.

"Di daerah dengan ancaman terhadap lingkungan laut saja, otoritas darurat menyarankan orang untuk keluar dari air dan menjauh dari air langsung tepi pelabuhan, muara pesisir, anjungan batu dan pantai," lanjutnya.

Gelombang tsunami yang menghantam Tonga, negara di kawasan Pasifik, muncul akibat letusan gunung api bawah laut, dan membuat Raja Tonga Tupou VI dievakuasi.

Dikutip dari NZ Herald, rekaman video menunjukkan gelombang menyapu rumah, sejumlah properti, hingga gereja di Tonga. Sejauh ini belum ada kabar tentang korban jiwa atau luka.

Island Business melaporkan bahwa Raja Tonga Tupou VI telah dievakuasi dari Istana Kerajaan setelah tsunami membanjiri ibu kota Nuku'alofa, Sabtu (15/1).

Gelombang yang dihasilkan oleh gunung berapi membanjiri Nuku'alofa, membanjiri halaman Istana, tepi laut dan jalan utama.

Tsunami itu merupakan dampak lanjutan dari letusan gunung api bawah laut Hunga Tonga-Hunga Haʻapai, setelah sebelumnya abu, uap, dan gas menyembur hingga 17 Km ke udara. Abu vulkanik pun dilaporkan mencapai Nuku'alofa, ibu kota Tonga.

"Doakan kami," kicau seorang warga Tonga di media sosial, di saat orang-orang melarikan diri ke tempat yang lebih tinggi di tengah teriakan kepanikan.

Pemerintah Tonga sebelumnya sempat memberi peringatan tsunami usai letusan gunung berapi bawah laut Hunga Tonga-Hunga Ha'apai, pada tengah hari, Sabtu (15/1).

"Kami tinggal di Kolomotu'a dekat laut jadi kami sudah pergi. Kami berada di mobil dan macet setiap jalan. Mohon doakan kami dan keselamatan kami," ujar salah satu warga Tonga di Twitter.

Ada juga laporan di media sosial tentang ledakan yang terdengar di Fiji dan Samoa.

"Ledakan gunung berapi baru saja meletus dan orang-orang sudah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dari kemungkinan gelombang tsunami," tulis warganet lain.

Anthony Browne berada di Fiji saat letusan terjadi di Tongo. Menurutnya ledakan itu masih terdengar dan terasa hingga ke Nadi, Fiji.

"Selama satu jam terakhir ada suara ledakan terus menerus dengan gemuruh terus, jendela berderak dan pintu berderak."

(end)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya