Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Kontingen Pertama Pasukan AS Tiba di Rumania Saat Memanasnya Ketegangan Rusia-Ukraina - Merdeka

 

Kontingen Pertama Pasukan AS Tiba di Rumania Saat Memanasnya Ketegangan Rusia-Ukraina

Personel militer AS memuat HMMWV ke dalam pesawat kargo yang dikerahkan ke Eropa Timur. ©Bryan Woolston/Reuters
DUNIA | Rabu, 9 Februari 2022 09:48:19
Reporter : Hari Ariyanti

Merdeka.com - Kontingen pertama pasukan AS untuk memperkuat sekutu NATO telah tiba di Rumania, menyusul semakin meningkatnya ketegangan Rusia dan Ukraina. Kedatangan pasukan AS ini disampaikan Menteri Pertahanan Rumania, Vasile Dincu.

AS mengirim hampir 3.000 tentara tambahan ke Polandia dan Rumania untuk membentengi Eropa Timur dari potensi rembetan krisis Ukraina.

Pentagon menyampaikan, pihaknya akan memindahkan skuadron Stryker yang terdiri dari sekitar 1.000 anggota pasukan AS dari Vilseck, Jerman ke Rumania. Di Polandia, pasukan mulai berdatangan pada Sabtu.

Dincu mengatakan kepada wartawan, 100 tentara AS pertama berada di Rumania menangani logistik.

"(Tentara) Amerika telah tiba," ujarnya pada Selasa.

"Lebih dari 100 spesialis tentara AS bersama spesialis logistik kami sedang bersiap, yang artinya tidak lama lagi sebelum sisa tentara yang lainnya tiba," lanjutnya, dikutip dari Al Jazeera, Rabu (9/2).

Pentagon mengatakan, Skuadron Stryker yang dipindahkan ke Rumania berasal dari Vilseck, Jerman.

AS saat ini memiliki 900 tentara di negara tersebut, yang merupakan anggota NATO sejak 2004. Rumania juga menampung sekitar 140 tentara Italia dan 250 tentara Polandia.

Militer Rusia mengumpulkan tentaranya di dekat perbatasan Ukraina, memicu krisis diplomatik dan meningkatkan kekhawatiran AS dan negara-negara Eropa bahwa Moskow sedang bersiap menyerang Ukraina.

Rusia membantah berencana untuk menginvasi Ukraina, tapi menentang keras Ukraina bergabung dengan NATO. Moskow juga ingin jaminan keamanan bahwa aliansi yang dipimpin AS akan menghentikan ekspansinya di negara-negara bekas Soviet, tapi Washington dan NATO menolak permintaan tersebut.

Posting Komentar

0 Komentar