Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Korupsi Tanah Kas Desa Rp 1,2 M, Mantan Kades Cabean Madiun Ditahan - Kompas

 

Korupsi Tanah Kas Desa Rp 1,2 M, Mantan Kades Cabean Madiun Ditahan

PT. Kompas Cyber Media
3-4 minutes

DITAHAN—Jaksa penuntut umum Kejari Kabupaten Madiun menahan tersangka mantan Kades Cabean-Madiun, AN setelah berkas dan barang bukti dilimpahkan penyidik Tipikor Satreskrim Polres Madiun Kota, Rabu (9/2/2022).
Lihat Foto
KOMPAS.COM/MUHLIS AL ALAWI
DITAHAN—Jaksa penuntut umum Kejari Kabupaten Madiun menahan tersangka mantan Kades Cabean-Madiun, AN setelah berkas dan barang bukti dilimpahkan penyidik Tipikor Satreskrim Polres Madiun Kota, Rabu (9/2/2022).

MADIUN, KOMPAS.com - Jaksa penuntut umum Kejaksaan Negeri Kabupaten Madiun menahan mantan Kepala Desa Cabean, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, berinisial AN dalam kasus dugaan korupsi pengelolaan tanah kas desa yang merugikan negara hingga Rp 1,2 miliar.

Tersangka AN ditahan setelah penyidik Tipikor Polres Madiun Kota menyerahkan berkas tahap kedua berupa tersangka dan barang bukti ke Kejari Madiun, Rabu (9/2/2022) sore.

KOMPAS.com: Berita Terpercaya

Baca Berita Terbaru Tanpa Terganggu Banyak Iklan

Kasi Pidana Khusus Kejari Madiun, Purning Dahono Putro menyatakan, tersangka AN ditahan hingga 20 hari kedepan. Penahanan dilakukan untuk kepentingan kelancaran proses persidangan.

“Sebelumnya (saat disidik polisi) kan tidak ditahan. Tetapi untuk alasan percepatan penanganan perkara mau tidak mau kami tahan. Kami tahan selama 20 hari kedepan di Rutan Polres Madiun,” jelas Purning.

Video Rekomendasi

Diduga Korupsi, Kades Pakujati Ditahan

Baca juga: Siswa Terinfeksi Covid-19, PTM di 3 Sekolah di Madiun Dihentikan

Kasus ini bermula ketika Polres Madiun Kota mendapatkan informasi adanya penyalahgunaan dana tanah kas desa tahun 2016-2019. Setelah dilakukan penyidikan, polisi menemukan adanya kerugian negara hingga Rp 1,2 miliar.

Modusnya tersangka AN menyelewengkan dana tanah kas desa untuk kepentingan pribadi. Teknisnya, tanah kas desa disewakan ke orang, tetapi uang sewanya tidak disetor ke kas desa.

“Padahal semestinya uang sewa disetor ke kas desa namun tidak disetorkan oleh tersangka,” jelas Purning.

Perangkat desa kembalikan Rp 550 juta

Purning menyatakan, dalam kasus tersebut sejumlah perangkat desa yang turut menikmati hasil sewa tanah kas desa rama-ramai mengembalikan uang kepada penyidik.

“Jadi ada pengembalian dari saksi dan perangkat desa yang menikmati itu sekitar Rp 550 juta. Tetapi tersangka hanya satu,” jelas Purning.

Baca juga: 2 Siswa Positif Covid-19, Satu SMP di Madiun Kembali Belajar Daring

Menurut Purning, penetapan tersangka tunggal lantaran mantan kepala desa berdasarkan keterangan saksi paling bertanggungjawab dalam penyelewengan tanah kas desa tersebut.

“Memang perangkat desa juga ada yang menikmati. Modusnya tanah itu disewakan oleh berbagai orang yang kemudian dikoordinir oleh perangkat desa. Tetapi kemudian uangnya (hasil sewa TKD) dialirkan ke mantan kepala desa,” jelas Purning.

Tersangka AN yang dikonfirmasi Kompas.com saat hendak ditahan memilih bungkam. Pria tengah baya itu memilih diam dan masuk ke dalam mobil yang disiapkan Kejaksaan Negeri Kabupaten Madiun.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Posting Komentar

0 Komentar