Paus Fransiskus 'Turun Gunung', Berharap Perang antara Rusia dan Ukraina Tak Meledak - PIKIRAN RAKYAT

 

Paus Fransiskus 'Turun Gunung', Berharap Perang antara Rusia dan Ukraina Tak Meledak

PIKIRAN RAKYAT - Paus Fransiskus mengatakan bahwa perang di Ukraina akan menjadi "kegilaan" dan berharap ketegangan antara negara itu dan Rusia bisa diselesaikan melalui dialog multilateral.

Berbicara pada audiensi umum pada Rabu, Fransiskus berterima kasih kepada umat yang ambil bagian dalam hari doa internasional 26 Januari untuk perdamaian di Ukraina.

"Mari kita terus memohon kepada Tuhan agar ketegangan dan ancaman perang dapat diatasi melalui dialog yang serius dan agar pembicaraan Normandy Format dapat berkontribusi untuk tujuan ini," kata dia, merujuk pada negosiasi yang melibatkan Rusia dan Ukraina yang difasilitasi oleh Jerman dan Prancis.

"Dan jangan lupa. Perang adalah kegilaan," sambungnya.

Rusia telah mengumpulkan pasukan di dekat Ukraina tetapi membantah tuduhan Barat bahwa mereka merencanakan serangan.

Sebagian besar warga Ukraina menganut Kristen Ortodoks, tetapi negara itu juga merupakan rumah bagi cabang Gereja Katolik-nya sendiri, yang mempraktikkan ritus timur yang mirip dengan ibadah Ortodoks sambil menyatakan kesetiaan kepada Paus di Roma.

Pada Selasa, 8 Februari 2022, pemimpin umat Katolik ritus Timur Ukraina mengatakan dia telah mengundang Paus Fransiskus untuk berkunjung.

Dikatakannya, itu akan menjadi isyarat besar yang akan membantu perdamaian.

Ikbal Tawakal 10 Februari 2022, 07:00 WIB
Paus Fransiskus mengadakan audiensi umum mingguan di Audience Hall Paulus VI di Vatikan, Rabu, 12 Agustus 2022.
Paus Fransiskus mengadakan audiensi umum mingguan di Audience Hall Paulus VI di Vatikan, Rabu, 12 Agustus 2022. /REUTERS/Guglielmo Mangiapane/pras/sad.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba meminta warga untuk tidak khawatir dan panik soal rumor invasi Rusia.

Pasalnya, Dmytro Kuleba mengklaim Ukraina memiliki tentara kuat serta dukungan dari internasional, terutama Amerika Serikat (AS).

Kuleba pun mengatakan Rusia seharusnya takut dengan Ukraina, bukan sebaliknya.

"Ukraina memiliki tentara yang kuat, dukungan internasional yang besar yang tak pernah terjadi sebelumnya," katanya, dikutip dari Reuters, Senin 7 Februari 2022.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky juga menegaskan negaranya mampu menghadapi ancaman invasi Rusia.

Selain itu, dia meminta agar media hingga AS untuk tidak menimbulkan kepanikan terkait ancaman Rusia ke Ukraina.

Penasihat senior Presiden AS Joe Biden, Jake Sullivan mengatakan Rusia dapat menyerang Ukraina kapan saja sehingga menimbulkan korban jiwa yang sangat besar.

Jake Sullivan juga sudah memberikan peringatan keras bahwa Rusia mengumpulkan sedikitnya 70 persen senjata militer sebagai opsi invasi skala penuh ke Ukraina.

Halaman:
Ikbal Tawakal 10 Februari 2022, 07:00 WIB
Paus Fransiskus mengadakan audiensi umum mingguan di Audience Hall Paulus VI di Vatikan, Rabu, 12 Agustus 2022.
Paus Fransiskus mengadakan audiensi umum mingguan di Audience Hall Paulus VI di Vatikan, Rabu, 12 Agustus 2022. /REUTERS/Guglielmo Mangiapane/pras/sad.

"Jika perang pecah, itu akan menimbulkan kerugian besar bagi Ukraina, tetapi kami percaya bahwa berdasarkan persiapan dan tanggapan kami, itu juga akan menimbulkan kerugian strategis bagi Rusia," kata Sullivan, dikutip dari AP News, Senin, 7 Februari 2022.***

Halaman:

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya