Apakah Boleh Vaksinasi pada Saat Haid? | Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat
- - 13:27
- WIB
Dinkes Kalbar – Beberapa wanita menghindari vaksin saat haid karena ada keluhan, seperti nyeri perut, kram otot, hingga lemas. Saat ini terjadi, mungkin sobat bertanya-tanya, apakah boleh vaksin saat haid? Mengingat perlu tubuh yang fit saat vaksinasi. Simak ulasan lengkap berikut ini untuk mengetahui jawabannya.
Apakah Boleh Vaksin Saat Haid?
Semenjak vaksin Covid-19 mulai didistribusikan untuk menanggulangi pandemi, banyak mitos terkait vaksin yang menyebar di masyarakat. Tak jarang ini menimbulkan keraguan dan ketakutan di beberapa kalangan.
Salah satu anggapan yang mungkin pernah kita dengar adalah vaksin Covid-19 saat haid bisa memengaruhi siklus menstruasi. Benarkah demikian? Apakah boleh vaksin saat haid?
Sederhananya, vaksin boleh dilakukan saat haid, termasuk vaksin Covid-19. Dr. Soumya Swaminathan dari WHO menyatakan bahwa belum ada bukti ilmiah yang melarang wanita menstruasi untuk mendapatkan vaksin apa pun.
Dr. Soumya melanjutkan bahwa saat haid kita mungkin mengalami kelelahan atau kram perut, tapi hal tersebut bukan masalah untuk melakukan vaksinasi.
Respons imun memang mengalami penurunan selama haid. Itulah sebabnya beberapa orang lebih rentan sakit atau mengalami infeksi ketika haid. Hal ini dilakukan tubuh demi memastikan sel telur yang paling sehatlah yang tersedia untuk dibuahi sperma. Dengan begitu kesempatan hamil akan lebih besar.
Walau demikian, bukan berarti jadi tidak boleh vaksin ketika menstruasi. Selama skrining kesehatan sebelum vaksin menunjukkan hasil yang normal, seperti suhu tubuh, tekanan darah, dan tidak ada gangguan kesehatan yang berarti, wanita haid tetap boleh mendapatkan vaksin.
Meski demikian, biasanya ini akan kembali lagi pada diri masing-masing. Beberapa wanita mengalami beberapa keluhan, seperti sakit perut saat haid atau sakit pinggang.
Karena, vaksin sendiri diketahui berpotensi menimbulkan KIPI (kejadian ikutan pasca-imunisasi), alias kejadian medis yang tidak diinginkan terjadi setelah pemberian vaksin.
Keluhan yang muncul pada awal menstruasi bagi beberapa wanita bisa terasa cukup menyiksa. Kondisi ini tentu berpotensi semakin berat jika muncul efek samping vaksin.
Adakah hubungan vaksin dengan siklus menstruasi?
Salah satu efek samping vaksin yang kerap kali terdengar pada saat awal vaksin Covid-19 digencarkan adalah bisa memengaruhi siklus menstruasi. Akan tetapi, hingga artikel ini diterbitkan, belum ditemukan hubungan berarti antara vaksin Covid-19 dengan siklus maupun durasi menstruasi pada wanita.
Meski penelitian dalam jurnal Obstetrics & Gynecology menyatakan bahwa ada perbedaan 1 hari siklus menstruasi pada orang yang telah divaksin. Namun, perlu studi yang lebih jauh untuk benar-benar membuktikan vaksin Covid-19 berpengaruh pada siklus menstruasi.
Terlebih lagi, perubahan selama 1-2 hari pada siklus menstruasi wanita masih dianggap normal.
Siklus menstruasi baru dikatakan berubah dan tidak biasa, jika terjadi perubahan selama 8 hari. Berubahnya hari pertama menstruasi selama 1-2 hari bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan.
Beberapa penelitian menyebutkan, perubahan siklus menstruasi selama pandemi terjadi bukan karena vaksin, melainkan adanya kenaikan tingkat stres dan pola hidup sedentari selama pandemi. Hal ini bisa memengaruhi siklus menstruasi secara hormonal.
Adanya perubahan siklus menstruasi setelah vaksin, kemungkinan bukan disebabkan oleh komponen dalam vaksin, melainkan respons kekebalan tubuh dari vaksin bisa menciptakan reaksi stres. Stres inilah yang bisa menyebabkan perubahan siklus menstruasi.
Sumber: WHO, Verywell Health, SehatQ Kemenkes RI
#dinkeskalbar #vaksinasi #vaksincovid19
Komentar
Posting Komentar