Kerja Tanpa Rehat, Staf Pembangkit Nuklir Chernobyl Setop Perbaikan
Tugu peringatan bencana nuklir di Chernobyl. (AFP/GENYA SAVILOV)
Jakarta, CNN Indonesia --
Staf Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Chernobyl, Ukraina memutuskan untuk berhenti melakukan perbaikan dan pemeliharaan sistem yang berhubungan dengan keselamatan. Penyetopan aktivitas itu karena sebagian besar dari mereka mengalami kelelahan fisik yang bekerja tanpa rehat.
Hal itu disampaikan oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada Minggu (13/3) kemarin usai mendapat laporan dari regulator Ukraina.
"Sebagian karena kelelahan fisik dan psikologis mereka setelah bekerja tanpa henti selama hampir tiga minggu," kata IAEA dilansir dari CNN, Senin (14/3).
IAEA melanjutkan, regulator Ukraina juga melaporkan setidaknya 211 staf, personel teknis dan security masih belum dapat dirotasi dari Chernobyl sejak sehari sebelum pasukan Rusia memasuki lokasi pada 24 Februari lalu. Mereka juga mengalami masalah komunikasi dengan para staf.
Sementara itu, Perusahaan Energi Nasional Ukraina (NEC) Ukrenergo mengklaim mereka telah merampungkan pekerjaan perbaikan dan pemeliharaan, serta melanjutkan mengirim pasokan listrik ke PLTN Chernobyl.
"Regulator tidak memiliki komunikasi langsung dengan staf, tetapi menerima informasi dari manajemen PLTN di luar lokasi," lanjut mereka.
Merespons kondisi itu, Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi kemudian mengusulkan kerangka kerja yang akan memungkinkan IAEA untuk memberikan bantuan teknis dan bantuan lainnya untuk operasi yang aman dan terjamin dari semua fasilitas nuklir Ukraina.
Grossi menyebut dirinya telah membahas masalah ini sejak pekan lalu dengan Menteri Luar Negeri Ukraina dan Rusia Dmytro Kuleba dan Sergei Lavrov. Ia menambahkan pihaknya tidak bisa kehilangan lebih banyak waktu untuk mengatasi masalah ini.
"IAEA siap bertindak segera, berdasarkan kerangka kerja yang kami usulkan yang membutuhkan persetujuan dari pihak-pihak yang berkonflik sebelum dapat diimplementasikan. Kami hanya dapat memberikan bantuan ke PLTN Ukraina setelah ditandatangani. Saya melakukan semua yang saya bisa untuk mewujudkan ini segera," kata Grossi.
Ukraina baru-baru ini juga telah melaporkan bahwa listrik di PLTN Chernobyl sudah menyala kembali pada Minggu (13/3), setelah sempat padam usai direbut Rusia. Dengan demikian, mereka mengklaim bencana nuklir berhasil dihindari.
Kabar listrik di PLTN Chernobyl padam memang sempat memicu kekhawatiran kebocoran nuklir yang bisa menyebabkan bencana. Chernobyl sendiri dianggap membawa trauma tersendiri bagi Ukraina dan dunia.
Ancaman nuklir kini kembali merebak di Eropa, setelah Rusia merebut dua PLTN selama invasi di Ukraina. Selain Chernobyl, PLTN Zaporizhzhia juga sudah direbut pasukan Negeri Beruang Merah.
Rusia merebut Zaporizhzhia setelah bertempur dengan pasukan Ukraina. Saat itu, Rusia juga dilaporkan menembaki PLTN terbesar di Eropa tersebut.
(khr/bac)
Saksikan Video di Bawah Ini:
0 Komentar