Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov Minta Ukraina Dikepung dari Segala Arah
Daniel Ahmad
Dewi Rina Cahyani
TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov yang dikenal pro-Kremlin, meminta militer Rusia pada Minggu, 27 Februari 2022, untuk memperluas serangan militernya di Ukraina. Kadyrov mendesak pasukan untuk menyerbu Ukraina dari segala penjuru.
"Waktunya telah tiba untuk membuat keputusan konkret dan memulai operasi skala besar di semua arah dan wilayah Ukraina," kata Kadyrov dalam sebuah pernyataan yang diterima wartawan pada Senin, 28 Februari 2022.
Ramzan Kadyrov yang menjadi pemimpin Chechnya sejak tahun 2007 itu menilai langkah yang sudah diambil dalam perang Rusia Ukraina mulai dari pengumuman operasi militer pada Kamis, 24 Februari 2022, belum cukup manjur. Oleh karenanya, dia mendorong Rusia melakukan aksi yang lebih besar.
Ia mengklaim telah berulang kali mengembangkan taktik dan strategi melawan teroris, serta berpartisipasi dalam pertempuran. "Dalam pemahaman saya, taktik yang dipilih di Ukraina terlalu lambat. Itu berlangsung lama dan menurut saya, tidak efektif," katanya.
"Koordinasi penuh tindakan militer, penyelarasan kekuatan yang kompeten dan serangan yang menentukan. Itu saja! Tidak ada lagi yang diperlukan," ujarnya menambahkan.
Sebelumnya Ramzan Kadyrov menyebut langkah operasi militer Presiden Rusia Vladimir Putin di Ukraina itu sudah sangat tepat. Bukan kali ini saja, Kadyrov juga pernah mengerahkan pasukannya ke luar negeri untuk mendukung operasi militer Kremlin, seperti di Suriah dan Georgia.
Daily Mail, Sabtu, 26 Februari 2022, melaporkan, setiap tentara Chechnya telah diberi setumpuk kartu khusus dengan foto dan deskripsi pejabat Ukraina yang menjadi sasaran. Daftar tersebut adalah pejabat dan perwira keamanan yang dicurigai melakukan 'kejahatan' oleh Komite Investigasi Rusia, tambah laporan itu.
Kabar itu menyebar, ketika Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengakui bahwa dia adalah 'target nomor satu' Rusia di Kiev, sementara keluarganya adalah 'tujuan nomor dua', bagi para pembunuh bayaran Vladimir Putin.
Ramzan Kadyrov dikenal memimpin pasukan loyalis paramiliter cukup besar, yang secara formal merupakan bagian dari struktur keamanan Rusia. Pengamat internasional dan independen telah menuduh ada pelanggaran berat hak asasi manusia di wilayah asalnya dan sekitarnya.
Baca: Presiden Zelenskiy: 24 Jam Mendatang Sangat Krusial Bagi Ukraina
CNN | DAILY MAIL
Komentar
Posting Komentar