Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Petempur Ukraina Olesi Peluru dengan Lemak Babi, AS Usir 12 Diplomat Rusia - Tim Detikcom - detikNews

 

Petempur Ukraina Olesi Peluru dengan Lemak Babi, AS Usir 12 Diplomat Rusia

Tim Detikcom - detikNews
Selasa, 01 Mar 2022 18:15 WIB
Chechnyas regional leader Ramzan Kadyrov addresses servicemen attending a review of the Chechen Republics troops and military hardware in Grozny, the capital of the Chechen Republic, Russia, Friday, Feb. 25, 2022.  Ramzan Kadyrov said that the servicemen of the Chechen Republic are ready to carry out any order of the President of the country. (AP Photo/Musa Sadulayev)
pasukan Chechnya (Foto: AP Photo/Musa Sadulayev)
Jakarta -

Sebuah video menunjukkan para petempur Azov di Ukraina mengolesi peluru-peluru yang akan mereka gunakan dengan lemak babi. Peluru-peluru itu disebut akan digunakan untuk melawan pasukan Muslim Chechnya yang dikerahkan membantu Rusia dalam invasi militernya ke Ukraina.

Seperti dilansir Al Jazeera, Selasa (1/3/2022), petempur Azov merupakan unit militer infanteri sukarelawan beraliran sayap kanan jauh, yang merupakan kelompok ultra-nasionalis yang dituduh menyembunyikan ideologi neo-Nazi dan supremasi kulit putih.

Petempur Azov pertama kali bertempur bersama militer Ukraina dalam konflik melawan separatis pro-Rusia di wilayah Ukraina bagian timur tahun 2014 lalu, dan sejak saat itu dimasukkan ke dalam Angkatan Bersenjata reguler.

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Selasa (1/3/2022):

- Pemimpin Chechnya Umumkan Petempurnya Tewas di Ukraina

Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov mengatakan bahwa ada pasukannya yang tewas dalam pertempuran di Ukraina. Kadyrov mengerahkan pasukan Chechnya ke Ukraina untuk membantu invasi yang dilancarkan Rusia.

Seperti dilansir AFP, Selasa (1/3/2022), Kadyrov, mantan pemberontak yang berubah menjadi sekutu Kremlin, telah menyatakan dukungan untuk serangan yang diperintahkan Presiden Vladimir Putin ke wilayah Ukraina. Dia bahkan memerintahkan pengiriman pasukannya ke Ukraina untuk menegaskan dukungannya itu.

"Sangat disayangkan, sudah ada kerugian dari penduduk asli Republik Chechnya. Dua tewas, enam lainnya mengalami luka-luka dalam berbagai tingkat," tutur Kadyrov dalam pernyataannya via Telegram.

Baca juga:

- Hari Kelima Invasi ke Ukraina, Bagaimana Kondisi Rusia Saat Ini?

Invasi Rusia ke Ukraina terus berlangsung. Suara-suara menentang invasi tersebut makin terdengar di Rusia. Ditambah lagi, Amerika Serikat dan sekutu telah menjatuhkan serangkaian sanksi berat terhadap Rusia atas invasi yang telah menginjak hari kelima tersebut.

Rentetan sanksi tersebut telah menimbulkan dampak bagi rakyat Rusia. Seperti apa? Berikut gambaran situasi di Rusia saat ini yang dirangkum detikcom dari berbagai sumber:

- Suku bunga meningkat tajam, antrean panjang di ATM

Dilansir dari BBC, Selasa (1/3/2022), jutaan warga Rusia kini mulai merasakan dampak rangkaian sanksi yang diterapkan sejumlah negara, seperti Amerika Serikat, negara-negara Eropa, Jepang hingga Singapura sebagai hukuman atas invasi Rusia ke Ukraina.

"Jika saya bisa meninggalkan Rusia sekarang, saya ingin melakukannya. Tapi saya tidak bisa berhenti dari pekerjaan," kata seorang warga Rusia, Andrey.

Baca juga:

- Rusia-Ukraina Perang, Pesawat Tempur Jerman Patroli di Langit Polandia

Sejumlah pesawat tempur Jerman mengudara di wilayah Polandia untuk melakukan patroli udara. Hal ini dilakukan saat negara tetangga Polandia, Ukraina, tengah diinvasi oleh militer Rusia.

"Menjaga langit di atas Polandia," demikian pernyataan Angkatan Udara Jerman via Twitter, seperti dilansir Reuters, Selasa (1/3/2022).

Lihat juga Video: Aksi Helikopter Mi-24 Rusia Lumpuhkan Tank Lapis Baja

Disertakan juga foto jet tempur Jerman dalam postingan Twitter Angkatan Udara Jerman itu.

Juru bicara militer Jerman secara terpisah menuturkan kepada Reuters bahwa beberapa jet tempur Eurofighter menjalankan misi udara dari wilayah Jerman hingga ke wilayah udara Polandia.

Baca juga:

- 12 Diplomatnya di PBB Diusir dari AS, Rusia Marah!

Amerika Serikat menyatakan bahwa mereka mengusir 12 anggota misi Rusia untuk PBB dari Amerika karena menjadi "operasi intelijen". Pengusiran ini memicu reaksi marah dari Moskow yang menyebutnya sebagai "langkah bermusuhan."

Dilansir dari kantor berita AFP, Selasa (1/3/2022), seorang juru bicara misi AS untuk PBB mengatakan bahwa mereka yang diperintahkan untuk pergi telah "menyalahgunakan hak mereka untuk tinggal di Amerika Serikat dengan terlibat dalam kegiatan spionase yang merugikan keamanan nasional kami."

"Kami mengambil tindakan ini sesuai dengan Perjanjian Markas Besar PBB. Tindakan ini telah berkembang selama beberapa bulan," kata juru bicara misi AS untuk PBB, Olivia Dalton.

Baca juga:

- Lawan Tentara Chechnya, Petempur Ukraina Olesi Peluru dengan Lemak Babi

Sebuah video menunjukkan para petempur Azov di Ukraina mengolesi peluru-peluru yang akan mereka gunakan dengan lemak babi. Peluru-peluru itu disebut akan digunakan untuk melawan pasukan Muslim Chechnya yang dikerahkan membantu Rusia dalam invasi militernya ke Ukraina.

Seperti dilansir Al Jazeera, Selasa (1/3/2022), petempur Azov merupakan unit militer infanteri sukarelawan beraliran sayap kanan jauh, yang merupakan kelompok ultra-nasionalis yang dituduh menyembunyikan ideologi neo-Nazi dan supremasi kulit putih.

Petempur Azov pertama kali bertempur bersama militer Ukraina dalam konflik melawan separatis pro-Rusia di wilayah Ukraina bagian timur tahun 2014 lalu, dan sejak saat itu dimasukkan ke dalam Angkatan Bersenjata reguler.

Video yang menunjukkan aksi petempur Azov mengancam pasukan Chechnya itu diunggah ke Twitter oleh Garda Nasional Ukraina. Namun Al Jazeera belum bisa memverifikasi secara independen keaslian video tersebut.

Baca juga:

Posting Komentar

0 Komentar