Ad Code

Responsive Advertisement

Tak Kunjung Bisa Kuasai Ukraina, Pakar Militer AS Khawatir Putin Nekat Keluarkan Senjata Andalan - TRIBUNNEWS

 

Tak Kunjung Bisa Kuasai Ukraina, Pakar Militer AS Khawatir Putin Nekat Keluarkan Senjata Andalan - Halaman all

Foto ini diambil pada 27 Februari 2022 menunjukkan sebuah kendaraan pengangkut personel lapis baja Rusia (APC) terbakar di samping tubuh tentara tak dikenal selama pertempuran dengan angkatan bersenjata Ukraina di Kharkiv. - Pasukan Ukraina mengamankan kendali penuh atas Kharkiv pada 27 Februari 2022 menyusul pertempuran jalanan dengan pasukan Rusia di kota terbesar kedua di negara itu, kata gubernur setempat. (Photo by Sergey BOBOK / AFP)
Foto ini diambil pada 27 Februari 2022 menunjukkan sebuah kendaraan pengangkut personel lapis baja Rusia (APC) terbakar di samping tubuh tentara tak dikenal selama pertempuran dengan angkatan bersenjata Ukraina di Kharkiv. - Pasukan Ukraina mengamankan kendali penuh atas Kharkiv pada 27 Februari 2022 menyusul pertempuran jalanan dengan pasukan Rusia di kota terbesar kedua di negara itu, kata gubernur setempat. (Photo by Sergey BOBOK / AFP)
X

TRIBUNNEWS.COM, UKRAINA - Pakar militer Amerika Serikat (AS) Scott Boston menilai Rusia melakukan kesalahan vatal dan blunder besar pada tahap awal menginvasi Ukraina.

Blunder besar itu terlihat dari kurangnya makanan dan bahan bakar bagi pasukan, kendaraan lapis baja yang ditinggalkan entah karena teknis atau kekurangan BBM, gagalnya menguasai wilayah udara secara cepat, kehilangan pesawat dan helikopter tempur, serta tingginya jumlah kematian pasukan Rusia.

Dikutip France24, Kamis (3/3/2022), kegagalan pasukan Rusia pada hari-hari pertama serangan terjadi karena terkesan meremehkan daya juang pasukan Ukraina.

"Kondisi ini bisa membuat Rusia ng frustrasi memutuskan untuk melepaskan semua kekuatannya dan tanpa pandang bulu menghancurkan sebagian besar Ukraina," kata pakar tersebut.

Para pakar AS yang memelajari militer Rusia ini mengatakan mereka tercengang melihat salah urus operasi penyerbuan, yang membuat kolom kendaraan lapis baja penyerang menjadi diam tidak bergerak, mengakibatkan ratusan kendaraan lapis baja Rusia menjadi tidak operasional baik karena rusak, dihantam roket, maupun kekurangan BBM sehingga ditinggalkan begitu saja, bahkan terkadang dengan rudal-rudal yang masih terpasang.

Selain itu mereka melihat salah urus itu menyebabkan Ukraina berhasil mencegah angkatan udara Kremlin mengendalikan wilayah udara kawasan pertempuran.

"Jika mulai mengalami kekacauan dalam dua atau tiga minggu (dalam masa invasi), saya mungkin bisa memahaminya," kata Scott Boston, analis pertahanan senior di think tank Rand Corp.

"Tetapi jika Anda, seperti ibaratnya, tersandung kusen pintu saat melangkah masuk ke dalam rumah, Anda punya masalah lain," katanya.

Ini Bencana, Betul-Betul Bencana

Pentagon dan pakar militer independen barat awalnya mengira tentara Rusia akan dengan cepat menghancurkan kemampuan Ukraina untuk melawan, merusak komando dan kendalinya atas militer Ukraina yang berkekuatan 200.000 tentara, menghancurkan pertahanan peluru kendali dan pertahanan udara, serta menghancurkan angkatan udara Kiev.

Namun semua itu tidak terjadi dalam enam hari pertama invasi Rusia ke Ukraina.

Dan, meskipun tidak ada perkiraan yang dapat diandalkan tentang tentara Rusia yang tewas, terluka, dan ditangkap, jumlahnya tampaknya jauh lebih tinggi daripada yang diperkirakan dalam invasi militer yang dikelola dengan baik.

"Ini adalah kegagalan intelijen kolosal yang sangat meremehkan perlawanan Ukraina, dan eksekusi (operasi) militer (Rusia) sangat buruk," kata Michael Vickers, mantan Wakil Menteri Pertahanan AS untuk Intelijen, saat berbicara di Center for Strategic and International Studies.

"Serangan utamanya runtuh. Itu sedikit demi sedikit. Elemen pengintaiannya ditangkapi, kolom (pasukan lapis baja) dihancurkan," katanya.

"Ini adalah bencana, secara keseluruhan," kata Vickers yang melihatnya dari sisi operasi militer.

Kerugian Pesawat

Penilaian oleh pakar militer dari Atlantic Council's Scowcroft Center menunjukkan kegagalan penting Rusia untuk dengan cepat merebut dan mempertahankan bandara di luar Kiev.

Perebutan bandara membuat fasilitas itu terlalu hancur, menggagalkan rencana semula yang akan digunakan untuk menyerang Kiev, kata mereka.

Selain itu, mereka mengatakan, "Kerugian pesawat dan helikopter Rusia sangat tinggi dan tidak bisa dipertahankan kelanjutannya, karena mereka gagal menghancurkan pertahanan udara Ukraina."

Yang juga mengejutkan adalah penggelaran senjata perang elektronik Rusia yang terbatas atau tidak efektif, yang awalnya diperkirakan sebagian besar analis akan memiliki peran penting dalam menyerang kemampuan komunikasi Ukraina.

"Jika Rusia mampu memotong (komunikasi) komandan militer Ukraina dari orang-orang yang mereka perintahkan ... pasukan udara dan pertahanan udara Ukraina akan dipaksa untuk berperang dengan cara yang tidak terkoordinasi, membuat mereka kurang mematikan dan lebih rentan terhadap serangan," seperti dituliskan dalam laporan Atlantic Council's Scowcroft Center.

Boston menunjukkan, Ukraina terus menggunakan drone Bayraktar buatan Turki untuk menghancurkan pasukan lapis baja Rusia.

"Jika mereka terkena drone Turki sekali atau dua kali, oke lah," katanya, tetapi, "Jika mereka terkena lebih dari sekali atau dua kali, nah ini ada yang salah di pihak Rusia."

Kekurangan Makanan

Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan Rusia tampaknya tidak mengoordinasikan dengan baik kemampuan mereka yang besar dan beragam atau mengelola logistik mereka untuk kebutuhan invasi.

“Kami melihat indikasi itu sejak awal, meskipun mereka memiliki kemampuan gabungan senjata yang canggih, mereka belum sepenuhnya terintegrasi,” katanya.

Yang sama mengejutkannya adalah kekurangan logistik para tentara Rusia.

"Kami melihat kendaraan ditinggalkan. Kami melihat masalah keberlanjutan tidak hanya dalam bahan bakar tetapi juga dalam makanan," katanya, hari Rabu.

Boston, yang kerap ambil bagian dalam latihan perang tingkat tinggi yang berfokus pada pasukan Rusia, mengatakan ada tanda-tanda sebagian besar pasukan itu masih terlalu muda, kurang terlatih untuk konflik semacam ini, dan mungkin tidak menyadari bahwa mereka bahkan akan pergi berperang.

Dia mengatakan tampaknya juga pasukan di lapangan tidak mengetahui apa yang mereka perlu lakukan saat menginvasi Ukraina, yang hubungannya amat sangat panjang dengan Rusia.

"Jika Anda tidak tahu apa yang terjadi, Anda tidak bisa beradaptasi," katanya.

Tak satu pun dari para ahli meremehkan kemampuan Rusia.

"Kemajuan pasukan Rusia hanya mandek tetapi kemandekan dapat memungkinkan mereka menyelesaikan masalah logistiknya," kata Kirby.

Dan sebaliknya mereka memperkirakan frustrasi Putin selama hari-hari pertama dapat menyebabkan dia melepaskan kekuatan penuh artileri, peluru kendali, dan kekuatan udaranya pada penduduk Ukraina dengan efek yang menghancurkan.

“Rusia masih memiliki keunggulan kekuatan tempur yang luar biasa yang pada akhirnya akan menghancurkan pasukan Ukraina saat perang berlanjut,” kata analisis Scowcroft Center.

Sumber: France24/Kompas.TV

Posting Komentar

0 Komentar