Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Arab Teriak, Negara Ini Status Darurat karena Rusia-Ukraina - CNBC Indonesia

 

Arab Teriak, Negara Ini Status Darurat karena Rusia-Ukraina

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
News
26 May 2022 11:30
Hungary fans wave flags as they wait for the start of the Euro 2020 soccer championship group F match between Hungary and France at the Ferenc Puskas stadium in Budapest, Hungary, Saturday, June 19, 2021. (AP Photo/Laszlo Balogh,Pool)
Foto: Penggemar Hongaria mengibarkan bendera saat mereka menunggu dimulainya pertandingan grup F kejuaraan sepak bola Euro 2020 antara Hungaria dan Prancis di stadion Ferenc Puskas di Budapest, Hungaria, Sabtu, 19 Juni 2021. (AP Photo/Laszlo Balogh,Pool)

Jakarta, CNBC Indonesia - Arab Saudi mengumumkan kekhawatirannya karena perang Rusia dan Ukraina. Negara itu khawatir akan krisis pangan.

Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Keuangan (Menkeu) negara itu, Mohammed Al Jadaan. Di sela-sela gelaran World Economic Forum (WEF), Al Jadaan mengatakan bahwa ketakutan terbesar Arab Saudi pasca perang adalah kenaikan harga pangan.

Pasalnya Rusia dan Ukraina merupakan eksportir pangan yang cukup signifikan bagi dunia, khususnya wilayah Timur Tengah dan Afrika. "Saya pikir ini adalah masalah yang sangat serius. Krisis pangan itu nyata. Saya pikir itu masih diremehkan oleh komunitas dunia," kata Al Jadaan kepada CNBC International, Rabu (25/5/2022) wake setempat.

Sebenarnya, Arab Saudi bukan satu-satunya negara yang teriak soal ini. Lebih ke soal energi, perang Rusia Ukraina juga berdampak pada Hongaria.

Perdana Menteri (PM) Viktor Orban dalam sebuah video yang diposting di media sosial Facebook, mengumumkan "status darurat". Ini mulai berlaku Rabu kemarin.

"Hongaria harus menghindari perang ini dan melindungi keamanan finansial tiap keluarga," kata Orban, dikutip dari Reuters. "Untuk melakukan ini, kita membutuhkan ruang untuk bermanuver dan kemampuan untuk bertindak segera."

Berbeda dengan negara NATO dan UE lain, Hongaria keras menyuarakan penentangannya terhadap proposal UE untuk melarang impor minyak Rusia. Kesepakatan UE untuk mengembargo komiditi energi Rusia kerap gagal, lantaran pemerintah Hongaria enggan untuk mencabut hak vetonya atas impor minyak Rusia.

Sama seperti kebanyakan Eropa Timur, Hongaria bergantung pada minyak Rusia. Negara tersebut membutuhkan investasi setidaknya 750 miliar euro untuk melepaskan diri dari pasokan minyak Rusia.

Ini bukan pertama kalinya Hongaria mengaktifkan keadaan darurat. Sebuah RUU disahkan selama pandemi Covid-19 pada Maret 2020 yang memungkinkan Orban untuk memerintah melalui dekrit.

Orban sendiri menjadi PM Hongaria untuk empat kali berturut-turut. Meski merupakan negara NATO dan UE, Orban secara pribadi dikenal dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Posting Komentar

0 Komentar