BEI Minta Bukalapak Jelaskan Investasi Allo Bank Masuk dalam Komponen Laba Usaha
TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) menjelaskan perihal investasi ke PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI).
Dalam surat BEI nomor S-03757/BEI.PP2/05-2022 tertanggal 12 Mei 2022, otoritas di antaranya mempertanyakan soal laba nilai investasi yang belum dan sudah terealisasi itu sebagai komponen laba usaha BUKA.
Manajemen Bukalapak menjelaskan, investasi perseroan merupakan bagian dari kegiatan bisnis operasi yang mendukung bisnis utama perseroan.
"Hal ini sejalan dengan perubahan penggunaan dana IPO yang telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)," kata Direktur dan Sekretaris Perusahaan Bukalapak Natalia Firmansyah dan Perdana A Saputro, dalam surat ke BEI, dalam keterbukaan informasi BEI, Senin malam, 17 Mei 2022.
Lebih jauh manajemen Bukalapak menjelaskan, berdasarkan poin tersebut dan PSAK 1, perseroan menyajikan keuntungan atas investasi tersebut dalam komponen laba usaha perseroan.
Bukalapak dalam hal ini belum memberikan penugasan apapun kepada auditor independen mereka, termasuk untuk perikatan audit dan reviu untuk tanggal dan periode laporan keuangan konsolidasian grup setelah 31 Desember 2021.
Diskusi oleh BUKA dengan auditor independennya disebut bersifat terbatas dan informal. Oleh sebab itu, auditor BUKA tidak memberikan pernyataan atau komentar formal apapun sehubungan dengan respons BUKA atas pertanyaan dari BEI.
Bukalapak juga menjelaskan jumlah kepemilikan langsung perseroan pada BBHI sebesar 11,49 persen.
Dalam keterangannya, Bukalapak memaparkan, secara keseluruhan, kepemilikan perseroan di bank digital milik Chairul Tanjung itu adalah kurang dari 15 persen. Oleh karena itu, BUKA tidak memiliki kemampuan untuk menentukan kebijakan BBHI secara sendiri.
Adapun penentuan dan pelaksanaan kebijakan BBHI berada dalam lingkup direksi dan komisaris BBHI, sesuai dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas, serta pemegang saham dalam konteks tertentu. "BUKA juga tidak memiliki perwakilan dalam direksi dan komisaris BBHI saat ini, sehingga penentuan dan pelaksanaan kebijakan BBHI dilakukan oleh mereka," tulis manajemen.
Sejumlah pertanyaan dilontarkan BEI usai BUKA melaporkan laba bersih Rp 14,54 triliun pada kuartal pertama tahun 2022 berkat investasinya di Allo Bank. Hal tersebut berbanding terbalik dengan kinerja kuartal pertama pada tahun 2021 yang masih mencatatkan rugi Rp 324 miliar.
Sedangkan Bukalapak mengumumkan melakukan investasi di Allo Bank pada Januari 2022. Kala itu perusahaan mengumumkan masuk melalui skema rights issue dengan kucuran dana Rp 1,19 triliun atau setara Rp 478 per saham.
BISNIS
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
Komentar
Posting Komentar