JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menyatakan, partainya konsisten untuk tetap berada di dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Hal ini disampaikan Eddy merespons tawaran agar PAN bergabung ke koalisi yang tengah dijajaki Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Kita kan dari awal sudah berkomitmen sama-sama dengan Golkar dan PPP membangun Koalisi Indonesia Bersatu, sudah ada nota kesepahaman yang ditandatangani, nah sehingga itulah yang akan kita seriuskan," kata Eddy di Kompleks Parlemen, Jakarta, Sabtu (11/6/2022).
Eddy menuturkan, komitmen tiga ketua umum partai politik yang tergabung di KIB sudah kuat untuk menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) maupun Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 mendatang.
Video Rekomendasi
Kendati demikian, Eddy menganggap wajar adanya tawaran koalisi dari PKB dan PKS kepada partai KIB karena menurutnya seluruh partai politik adalah teman.
"Tapi pada akhirnya saya yakin ketum saya pun dengan ketua umum Golkar dan PPP bertekad untuk menguatkan soliditas daripada teman-teman di KIB ke depannya agar kita mampu bisa mengusung program-program agenda yang sudah kita susun bersama," ujar Eddy.
Di sisi lain, Eddy menyambut baik munculnya poros koalisi baru di luar KIB karena membuka peluang Pilpres 2024 diikuti oleh setidaknya tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden.
"Dari awal ketum PAN sudah mengatakan lebih baik kita itu memiliki paslon yang lebih dari dua, karena di 2004 dan 2009 paslonnya beragam dan lebih banyak, banyak memberikan alternatif kepada masyarakat dan jadi lebih baik," kata Eddy.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al Habsyi menyatakan, koalisi yang sedang dijajaki olek PKB dan PKS terbuka untuk membangun kerja sama dengan partai-partai yang sudah tergabung dengan poros lain, termasuk partai anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) atau PDI Perjuangan.
"Kalau yang di KIB mau datang ke kami, kami enggak nolak, misal ketemu lagi PAN atau Golkar, 'wah cocok nih barang nih'," ujar Aboe, Kamis (9/6/2022).
"(PDI-P) enggak masalah, cuman mau enggak PDI-P? Pokoknya sebelum janur kuning melengkung itu belum selesai," kata dia.
Komentar
Posting Komentar