Tesla Beli Nikel ke Perusahaan China di Morowali, Apa Untungnya Buat RI?
JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan otomotif asal Amerika Serikat (AS) Tesla Inc telah menandatangani kesepakatan jangka panjang baru dengan dua pemasok bahan baterai asal China, yaitu Zhejiang Huayou Cobalt Co dan CNGR Advanced Material Co.
Namun kedua perusahaan asal China tersebut juga telah berdiri di Indonesia sehingga bahan baku yang digunakan untuk pembuatan baterai lithium ini berasal dari Morowali, Sulawesi Tengah.
Lantas apa untungnya bagi RI atas kesepakatan Tesla dengan suplier baterai asal China tersebut? Ini jawaban pihak Kementeriaan Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves).
"Kan pabriknya di Indonesia, tenaga kerjanya orang Indonesia, pajaknya bayar di Indonesia meskipun perusahaannya Tiongkok," ujar Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Septian Hario Seto kepada Kompas.com, Senin (8/8/2022).
Seto pun tak tahu-menahu alasan Tesla memilih perusahaan pemasok baterai dari China tersebut. Dikutip dari Bloomberg, Zhejiang Huayou Cobalt Co dan CNGR Advanced Material Co menandatangani perjanjian harga dengan Tesla, perusahaan raksasa kendaraan listrik milik Elon Musk, untuk pasokan hingga pertengahan dekade ini.
Kesepakatannya adalah untuk bahan prekursor terner, koktail kimia yang merupakan kunci untuk menyimpan energi dalam baterai lithium-ion. Pengumuman itu datang ketika Tesla mencari logam baterai dalam menghadapi kekurangan yang membayangi.
General Motors Co mengumumkan kesepakatan untuk membeli lithium hingga bahan katoda pada minggu lalu. Tak lama setelah Ford Motor Co mengungkapkan daftar pemasok dengan bahan baku termasuk lithium di Argentina dan nikel yang ada di Indonesia.
Huayou Cobalt akan memasok bahan ke Tesla mulai 1 Juli 2022 hingga akhir 2025. Penambang mengatakan, harga produk akan dikenakan harga pasar untuk nikel, kobalt dan mangan, serta biaya pemurnian. CNGR akan memasok mobil kendaraan listrik antara 2023 dan 2025.
Sementara itu, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya mengungkapkan, Tesla telah meneken kontrak pembelian nikel yang akan dipasok dari Indonesia untuk pembuatan baterai lithium. Adapun nilai kontrak tersebut senilai 5 miliar dollar AS.
Sedangkan untuk wacana pembangunan pabrik mobil listrik, Tesla dengan Pemerintah Indonesia masih terus bernegosiasi. Kawasan pembangunan pabrik rakitan mobil listrik ini akan dipusatkan di Kawasan Industri Batang (KIB), Jawa Tengah.
Komentar
Posting Komentar