Diwawancara Media Asing, Anies Ungkit Beda Kebijakan Tangani Covid RI - CNN Indonesia

 

Diwawancara Media Asing, Anies Ungkit Beda Kebijakan Tangani Covid RI

CNN Indonesia
Jumat, 10 Mar 2023 06:32 WIB
Anies Baswedan berkunjung ke Australia. Saat diwawancara salah satu media, Anies mengungkit perbedaan kebijakan antarlembaga dalam menangani Covid-19 di RI.
Anies Baswedan berkunjung ke Australia. Saat diwawancara salah satu media, Anies mengungkit perbedaan kebijakan antarlembaga dalam menangani Covid-19 di RI. (Antara Foto/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, berkunjung ke Australia. Saat diwawancara media di sana, Anies mengungkit perbedaan kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah dalam menangani Covid-19.

Anies mengungkit masalah ini dalam wawancara dengan ABC. Ia awalnya ditanya tentang cara pemerintah Indonesia menangani Covid-19 yang menuai kritik pada pertengahan 2021 lalu.

Saat itu, jumlah kasus dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia melonjak akibat kemunculan virus corona varian Delta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ABC kala itu mewawancara peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF),Andri Satrio Nugroho, yang mengkritik pemerintah Indonesia karena dianggap lebih mementingkan ekonomi ketimbang kesehatan.

Pilihan Redaksi

Menurut Anies, penanganan Covid-19 saat itu memang menjadi pembelajaran bagi pemerintah.

"Covid adalah sesuatu yang tidak kami prediksi. Harus saya katakan, ini jadi salah satu pengalaman pembelajaran kepemimpinan yang terdalam," ujarnya.

Anies kemudian bercerita Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sendiri sudah menyadari lonjakan tajam angka kematian dan kasus pneumonia.

Pemprov DKI Jakarta di bawah komando Anies pun sudah memutuskan untuk membuat kebijakan berbeda dari pemerintah pusat sejak awal 2020.

Namun, kata Anies, baru satu tahun kemudian kebijakan yang dia ambil selaras dengan upaya penanganan pemerintah pusat.

"Kami mungkin tidak populer, tapi saya memberi tahu tim kami, 'Jangan khawatir tentang apa yang orang tulis tentang kita hari ini, apa yang dikatakan media sosial tentang kita. Mari khawatir tentang apa yang akan ditulis sejarawan tentang kita di masa depan, karena itulah yang penting,'" katanya.

(has/bac)

Baca Juga

Komentar