Kemlu RI Soroti Kapal Nuklir, Dubes Australia Bicara Perdamaian Kawasan - detik

 

Kemlu RI Soroti Kapal Nuklir, Dubes Australia Bicara Perdamaian Kawasan

Danu Damarjati
3-3 minutes


Jakarta -

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) menyoroti proyek kapal selam nuklir Australia yang dibantu Inggris dan Amerika Serikat dalam kerja sama AUKUS. Australia langsung menjawab Kemlu RI dengan penjelasan bahwa proyek AUKUS itu dilakukan demi perdamaian.

Hal ini disampaikan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams, lewat cuitan akun Twitter resminya, @DubesAustralia, dia membalas cuitan akun Kemlu RI pada 14 Maret 2023.

"Australia menghargai keterlibatan tanpa henti dengan Indonesia terkait AUKUS. AUKUS memberikan kontribusi positif untuk perdamaian dan stabilitas kawasan, dan Australia akan terus bekerja dengan terbuka dan transparan dengan IAEA untuk mengembangkan pendekatan non-proliferasi nuklir yang tepat dan kuat," kata Penny Williams dalam cuitannya, diakses detikcom, Kamis (16/3/2023).

Dilansir ABC Australia, AUKUS adalah pakta keamanan trilateral antara Australia, Inggris, dan AS, diumumkan pada 15 September 2021 untuk kawasan Indo-Pasifik. Di bawah AUKUS, AS dan Inggris akan membantu Australia memperoleh tiga kapal selam bertenaga nuklir.

Pemerintah Indonesia telah membawa masalah ini ke pertemuan di New York yang sedang meninjau perjanjian non-proliferasi nuklir PBB. Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, mengatakan Australia menikmati hubungan sangat positif dengan Indonesia. Pada Senin (14/3) kemarin, Kemlu RI mencuit di Twitter. Indonesia meminta Australia berkomtimen untuk tidak membikin senjata nuklir.

"Indonesia telah mencermati dengan seksama kerja sama kemitraan keamanan AUKUS, khususnya pengumuman mengenai jalan yang akan ditempuh AUKUS untuk mencapai tingkat kemampuan AUKUS kritikal," cuit Kemlu RI.

"Indonesia meminta Australia tetap konsisten memenuhi kewajibannya sesuai rezim non-proliferasi senjata nuklir dan IAEA Safeguards dan menyepakati mekanisme verifikasi oleh IAEA yang efektif, transparan, dan tidak diskriminatif," kata Kemlu RI.

Sebelumnya, dilansir Deutsche Welle (DW), Presiden AS Joe Biden mengatakan kapal itu tidak bersenjata nuklir.

"Bertenaga nuklir, bukan bersenjata nuklir. Kapal-kapal ini tidak akan memiliki senjata nuklir apa pun. Saya tidak melihat apa yang kami lakukan sebagai tantangan bagi siapa pun," kata Biden, dilansir DW, dikutip detikcom, Selasa (14/3) kemarin.

Simak Video: AS-Inggris-Australia Siapkan Kapal Selam Nuklir Demi Tangkal China

(dnu/dhn)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya