Ramai soal Neovagina Transgender Berbau Feses, Apa Itu? Ini Penjelasan Dokter Halaman all - Kompas.com
Twit viral tersebut diunggah oleh akun ini pada Kamis (2/3/2023).
"Maap. Neovagina transgender itu bau feses dan hanya menyerupai secara visual, dia luka lebar menganga yg harus disumpel beberapa jam sehari atau gak nutup lagi, itu bukan otot dan gak punya kemampuan self cleaning. Jgn kebanyakan halu, man made wouldn't be the same with God given," tulis pengunggah.
"Lebih ringkih dari otot kemaluan perempuan asli & sangat gampang infeksi dan terluka. Sering2 baca trstimoni detrans, apa yg mereka perlihatkan itu gak menggambarkan fakta mengerikan sex reassignment surgery," lanjutnya.
Hingga Selasa (7/3/2023), twit tersebut telah dilihat sebanyak 2,1 juta dan mendapatkan 320 komentar dari warganaet.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Transgender pada Kasus Zahad, Pria India yang Hamil dan Melahirkan...
Lantas, apa itu neovagina transgender yang disebutkan berbau feses tersebut?
Penjelasan dokter
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di Rumah Sakit Ibu & Anak (RSIA) Anugerah, Semarang, Indra Adi Susianto menyampaikan, neovagina sebenarnya adalah tindakan pembentukan vagina pada penderita kelainan bawaan yang tidak mempunyai vagina.
"Nah, orang yang transgender kan tidak memiliki vagina, jadinya dibuat lubang vagina," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (7/3/2023).
Indra mengatakan, biasanya transgender akan melakukan inversi penis atau vaginoplasti penoscrotal (suatu bentuk operasi plastik yang dilakukan untuk membuat vagina) yang merupakan prosedur yang paling sering dilakukan untuk konstruksi (ulang) genital.
Prosedur ini biasanya dipilih oleh orang yang lahir tanpa vagina atau memiliki kedalaman yang tidak memadai.
"Jadi nanti penisnya akan dipotong lalu dibentuk vulva dengan operasi plastik," jelasnya.
Rongga neovaginal ini dibuat antara kandung kemih, rektum, dan kulit penis terbalik atau penutup skrotum, dengan atau tanpa pencangkokan kulit tambahan yang digunakan untuk melapisi rongga ini.
Vaginoplasty usus disebutkan sebagai alternatif bedah untuk pasien dengan kekurangan kulit penis dan mereka yang perlu menjalani revisi vaginoplasty. Segmen usus pedikel, terisolasi, terutama sebagian dari usus besar digunakan sebagai lapisan neovaginal.
Baca juga: Ramai soal Ada Cacing Kremi di Vagina, Apa Penyebabnya?
Masalah yang muncul setelah neovagina transgender
Menanggapi twit warganet yang menyebutkan bahwa neovagina transgender memiliki bau feses, Indra mengatakan bahwa hal itu tidak benar, kecuali jika melakukan seks anal.
"Seharusnya tidak, kecuali jika main anal. Selain itu, liang vagina itu dibuat dari bagian usus, sehingga tidak akan berbau feses," ujarnya.
Seks anal merupakan istilah yang digunakan untuk setiap aktivitas seksual yang melibatkan anus.
Indra juga menyampaikan terkait dengan beberapa masalah yang sering muncul akibat dari operasi neovagina transgender.
Baca juga: Apakah Ada Masa Tunggu bagi Pasien BPJS Kesehatan yang Akan Melakukan Operasi?
Salah satu yang paling sering terjadi adalah keputihan neovagina yang kronis pada wanita transgender setelah penoscrotal vaginoplasty.
Penoscrotal vaginoplasty adalah teknik yang paling banyak digunakan dalam transeksual pria-ke-wanita.
"Problem yang paling sering terjadi pasca-neovagina transgender adalah keputihan neovagina yang kronis pada wanita transgender," kata Indra.
Hal ini dapat disebabkan oleh masalah penyembuhan luka, hipergranulasi, infeksi, nekrosis pascaoperasi, fistula rekto atau uretronovaginal, penyakit menular seksual dan disbiosis bakteri.
Baca juga: Gusi Lucinta Luna Bengkak dan Keluarkan Cairan, Efek Kebanyakan Operasi?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
0 Komentar