Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Presiden Tsai Ing-wen di AS, China-Taiwan Makin Tegang - inews

 

Presiden Tsai Ing-wen di AS, China-Taiwan Makin Tegang

Presiden Tsai Ing-wen di AS, China-Taiwan Makin Tegang
Sembilan pesawat China melintasi garis median Selat Taiwan, Jumat (31/3/2023). (Foto: Reuters)

TAIPEI, iNews.id - Sembilan pesawat China melintasi garis median Selat Taiwan, Jumat (31/3/2023). Angkatan bersenjata Taiwan pun memberikan tanggapan. 

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, sembilan pesawat China melintas di titik-titik di utara, tengah, dan selatan garis median selat. Dulu, titik-titik itu berfungsi sebagai penyangga tidak resmi antara kedua pihak.

Shopee

Voucher Spesial iNews

Kupon Shopee

Angkatan bersenjata Taiwan menanggapi aksi China dengan menggunakan pesawat dan kapalnya sendiri untuk memantau situasi. 

"Mereka menggunakan prinsip tidak meningkatkan konflik atau menyebabkan perselisihan," kata kementerian itu.

Baca Juga

Kementerian menambahkan, pengerahan pasukan militer komunis (China) sengaja menciptakan ketegangan di Selat Taiwan. Hal itu tidak hanya merusak perdamaian dan stabilitas, tetapi juga berdampak negatif pada keamanan regional dan pembangunan ekonomi.

Mereka mengutuknya aksi China dan menyebutnya sebagai tindakan irasional. Sebaliknya, tidak ada tanggapan langsung dari China.

Baca Juga

Ketegangan dua pihak meningkat saat Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen berada di Amerika Serikat (AS) dalam perjalanannya ke Amerika Tengah. Dia diperkirakan akan bertemu dengan Ketua DPR AS, Kevin McCarthy di Los Angeles dalam perjalanan kembali ke Taipei pada bulan April nanti. 

Pekan ini, China mengancam akan memberikan pembalasan yang tidak ditentukan jika pertemuan itu tetap dilakukan.

Baca Juga

Negeri tirai bambu itu mengadakan latihan perang di sekitar Taiwan pada Agustus lalu setelah kunjungan Ketua DPR AS saat itu, Nancy Pelosi ke Taipei. Setelah itu, China terus melanjutkan kegiatan militernya di dekat Taiwan sejak itu meskipun dalam skala lebih kecil.

China tidak pernah secara resmi mengakui garis median, yang dibuat oleh seorang jenderal AS pada 1954 pada puncak permusuhan Perang Dingin.

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar