Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Gempuran Rusia di Kherson Tewaskan 21 Orang - detik

 

Gempuran Rusia di Kherson Tewaskan 21 Orang

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 04 Mei 2023 13:31 WIB
Invasi Rusia ke Ukraina masih berlanjut. Kali ini serangan rudal Rusia menghantam rumah sakit anak di kota Kherson, Minggu (1/1/2023) waktu setempat.
Ilustrasi -- Kehancuran di Kherson, Ukraina, selama invasi militer Rusia (dok. AFP/DIMITAR DILKOFF)
Kiev -

Rusia melancarkan serangan udara terhadap wilayah Kherson di Ukraina bagian selatan pada Rabu (3/5) waktu setempat, sebelum menggagalkan serangan drone di kompleks Kremlin. Nahas, sedikitnya 21 orang tewas akibat gempuran Moskow di wilayah Kherson tersebut.

Seperti dilansir AFP, Kamis (4/5/2023), gempuran Rusia yang dilaporkan menghantam area kota Kherson dan desa-desa di sekitarnya itu terjadi saat Ukraina bersiap melancarkan serangan balasan demi merebut kembali wilayah-wilayah yang diduduki pasukan Moskow.

Gempuran itu terjadi pada Rabu (3/5) pagi, sebelum Rusia melaporkan telah menembak jatuh dua drone yang mengudara di atas kompleks Kremlin di Moskow pada Rabu (3/5) malam waktu setempat. Kremlin mengklaim serangan drone itu didalangi oleh rezim Ukraina untuk menghabisi nyawa Presiden Vladimir Putin.

PARALLAX IN DETAIL
300x250

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kecaman keras disampaikan oleh Presiden Volodymyr Zelensky, yang menegaskan para pelaku di balik gempuran itu akan dimintai pertanggungjawaban.

"Sampai saat ini, sebanyak 21 orang tewas! 48 orang lainnya mengalami luka-luka!" sebut Zelensky dalam pernyataan via Telegram.

Dia mempublikasikan gambar-gambar mayat dan orang-orang yang terluka di lantai lorong sayuran di sebuah supermarket, dengan puing-puing di sekelilingnya.

"Dunia perlu melihat dan mengetahui hal ini," cetus Zelensky.

Simak respons Zelensky selengkapnya di halaman selanjutnya.

"Sebuah stasiun kereta dan persimpangan jalan, sebuah rumah, sebuah toko perangkat keras, sebuah supermarket grosir dan sebuah pom bensin -- Anda tahu apa yang menyatukan tempat-tempat ini? Jejak berdarah yang ditinggalkan Rusia dengan gempurannya, membunuh warga sipil di Kherson," ucapnya.

Kherson yang terletak di dekat garis depan pertempuran di Ukraina bagian utara, dikuasai pasukan Rusia sejak awal invasi. Namun pada November tahun lalu, pasukan Moskow menarik diri dari wilayah itu.

"Kami tidak akan pernah memaafkan pelakunya. Kami akan mengalahkan negara yang jahat dan meminta pertanggungjawaban semua pelaku," tegas Zelensky, sembari menyampaikan belasungkawa untuk keluarga dan teman-teman dari korban tewas.

Para jaksa wilayah Kherson menyebut Rusia menggempur wilayah itu secara 'besar-besaran' pada Rabu (3/5) waktu setempat. "Pada pagi hari, tanggal 3 Mei, pasukan Rusia memulai gempuran besar-besaran terhadap kota Kherson dan area permukiman di kawasan itu," sebut jaksa setempat dalam pernyataannya.

Menyusul gempuran Moskow itu, kepala otoritas militer kawasan Kherson, Oleksandr Prokudin, mengumumkan pemberlakuan jam malam mulai Jumat (5/5) besok, sekitar pukul 17.00 GMT hingga Senin (8/5) mendatang, sekitar pukul 03.00 GMT.

Jam malam yang panjang di Ukraina biasanya digunakan untuk memfasilitasi pergerakan pasukan dan persenjataan.

"Selama 58 jam ini, dilarang untuk beraktivitas di jalanan kota. Kota juga akan ditutup untuk masuk dan keluar," sebut Prokudin dalam pernyataan via Telegram.

Dia menyarankan warga setempat untuk memasok persediaan makanan dan obat-obatan. Disebutkan juga bahwa warga bisa berjalan-jalan singkat di dekat rumah mereka atau mengunjungi toko-toko, namun harus selalu membawa dokumen identitas.

"Pembatasan sementara seperti itu diperlukan agar aparat penegak hukum menjalankan tugas mereka dan tidak menempatkan Anda dalam bahaya," ujar Prokudin.

Belum ada respons Rusia atas serangan udara yang menewaskan puluhan orang di Kherson ini.




(nvc/idh)

Posting Komentar

0 Komentar