Mantan PM Imran Khan Ditangkap, Pakistan Rusuh

ISLAMABAD, iNews.id - Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan ditangkap otoritas anti-korupsi, Selasa (9/5/2023). Dia ditangkap atas tuduhan pencucian uang dan ditahan di Pengadilan Tinggi Islamabad.
SHOPEE BRAND FESTIVAL
Spesial Brand Festival! Selected Product diskon s/d 40%|Mall FLASH SALE|Dapatkan Cashback Spesial s/d 50%
LIHAT
KODE YSX
S & K 📅 31 May 2023
Ajudan Khan, Fawad Chaudhry, mengatakan mobil Khan dikepung terlebih dulu sebelum ditangkap.
Baca Juga
"Mobil Imran Khan telah dikepung," kata Chaudhry, dikutip dari Reuters.
Tayangan video saat penangkapan menunjukkan, puluhan personel pasukan paramiliter menggunakan perlengkapan anti-huru-hara mengepung Khan kemudian membawanya ke sebuah kendaraan khusus.
Baca Juga
Penangkapan berlangsung sehari setelah militer memperingatkan Khan yang menuduh seorang pejabat militer senior mencoba membunuhnya. Khan juga menuduh mantan pemimpin militer Pakistan sebagai otak penggulingan dirinya dari kekuasaan.
Setelah penangkapan Khan, kerusuhan terjadi di berbagai kota Pakistan. Para pendukung tak terima dengan penangkapan tersebut seraya menyerukan aksi nasional.
Baca Juga
Partai yang dipimpin Khan, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), meminta para pendukung untuk melumpuhkan Pakistan.
"Ini adalah waktu bagi Anda, rakyat Pakistan. Khan selalu membela Anda, sekarang saatnya membela dia," bunyi pernyataan PTI, di Twitter.
Ratusan pendukung Khan memblokir jalan-jalan di kota kelahiran Khan, Lahore, serta Provinsi Khyber-Pakhtunkhwa. Para pengunjuk rasa juga memblokir jalan utama di Kota Karachi.
Bukan hanay itu para pendukung di Kota Queta bentrok dengan polisi, menyebabkan 10 orang luka. Sebanyak enam di antara korban luka adalah petugas.
Kasus korupsi yang menjerat Khan adalah satu dari 100 lebih kasus yang dituduhkan terhadapnya sejak digulingkan dari perdana menteri melalui mosi tidak percaya di parlemen pada April 2022. Dia hanya menjalani masa jabatan 4 tahun dari seharusnya 5 tahun.
Menteri Dalam Negeri Pakistan Rana Sanaullah Khan mengatakan kasus korupsi yang menjerat Khan terkait pencucian uang properti senilai 190 juta poundsterling yang ditemukan di Inggris.
Namun otoritas anti-korupsi Pakistan menyebut, kasus yang melibatkan Khan terkait dengan Universitas Al Qadir.
Para 18 Maret lalu, Khan memenuhi panggilan pengadilan Islamabad terkait tuduhan korupsi setelah sempat mangkir.
Mantan atlet kriket nasional itu menghadapi beberapa kasus hukum, termasuk menjual hadiah berupa barang mewah dari pihak asing yang seharusnya milik negara.
Dia membantah tuduhan itu dengan menegaskan semua proses sudah ditempuh untuk mendapatkan barang itu secara sah.
Pria 70 tahun itu menilai kasus yang dihadapinya bermotif politik. Dalam wawancara dengan media nasional, Khan mengatakan ancaman terhadap nyawanya saat ini lebih besar daripada sebelumnya.
Polisi beberapa kali berupaya menangkapnya untuk dihadirkan ke pengadilan. Upaya penangkapan pada 14 Maret gagal lantaran dilindungi para pendukungnya. Polisi bahkan bentrok dengan para pendukung Khan yang membuat penangkapan gagal.
Editor : Anton Suhartono
Follow Berita iNews di Google News
0 Komentar