Perebutan Kekuasaan 2 Jenderal Picu Konflik di Sudan - BeritaSatu.

 

Perebutan Kekuasaan 2 Jenderal Picu Konflik di Sudan

BeritaSatu.com
3-3 minutes


Khartoum, Beritasatu.com - Konflik internal besar kembali berkecamuk di salah satu negara yang berada di dataran Afrika, yang disebabkan oleh bentrokan antara militer dengan pasukan paramiliter yang terjadi di Sudan, dan sudah memakan korban tewas mencapai ratusan orang.

Suasana keamanan di Sudan kembali bergejolak setelah adanya bentrokan yang terjadi antara pasukan militer yang dipimpin oleh Abdel Fattah Al-Burhan, dengan pasukan paramiliter yang dipimpin oleh Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo, atau biasa lebih dikenal dengan sebutan Jenderal Hemedti.

Penyebab konflik terjadi sendiri bermula ketika pada tahun 2021 lalu terjadi kudeta yang menyebabkan semenjak saat itu negara ini dipimpin oleh dua orang petinggi militer yang kini tengah berselisih, yaitu Jenderal Abdel Fattah Al-Burhan dengan Jenderal Mohamed Hamdan dagalo.

Konflik antara dua petinggi ini terjadi karena sama-sama memiliki keinginan untuk menjadi pemimpin militer setelah ada rencana untuk memasukkan sekitar 100.000 anggota Rapid Support Forces kedalam tubuh tentara Sudan.

Perang saudara ini mulai terjadi akibat adanya aksi penembakan yang terjadi pada saat ketegangan antara dua Jenderal tersebut terjadi pada tanggal 15 April.

Baik dari pihak tentara Sudan, ataupun dari RSF tidak ada yang mau mengakui siapa yang terlebih dahulu melakukan baku tembak, sehingga saling tuduh menuduh membuat ketegangan antara kedua belah pihak ini semakin panas.

Selain karena persoalan tersebut, penugasan RSF di berbagai sudut kota di Sudan juga dianggap menjadi ancaman sendiri oleh pasukan tentara Sudan, sehingga kedua belah pihak memiliki sisi sentimen masing-masing terhadap kedua belah pihak, yang berimbas terhadap keamanan warga sipil di negara tersebut.

Beberapa pihak menyangka bahwa ada campur tangan pihak eksternal yang menginginkan negara ini untuk terpecah karena menginginkan kekuasaan untuk bisa menguasai sumber daya alam mineral yang melimpah dalam negara ini, namun belum ada bukti pasti terkait kebenaran dari campur tangan pihak luar yang menginginkan negara ini terpecah belah.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

Komentar

Baca Juga

Arenanews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsiin

Opsitek