Bahaya Pernikahan Sedarah atau Inses Bagi Orangtua dan Keturunan, Bisa Timbulkan Penyakit Berbahaya
Jun. 25th, 2023
TRIBUNJAMBI.COM - Pernikahan sedara atau inses dapat menimbulkan bahaya bagi orang tua dan anak yang akan dilahirkan.
Baru-baru ini dihebohkan dengan kasus penemuan empat kerangka bayi di Jawa Tengah.
Kerangka bayi yang ditemukan itu diduga merupakan hasil perkawinan sedarah atau ines antara ayah dan anak.
Kasus serupa juga terjadi di Bukittinggi, Sumatera Barat.
Namun di Bukittinggi tersebut terjadi antara ibu dan anaknya yang diduga mengalami gangguan jiwa hingga halusinasi akut.
Dibalik kasus tersebut, menikahi seseorang yang masih sedarah atau masih ada hubungan saudara tidak hanya dilarang agama dan juga merupakan hal yang tabu.
Disamping itu, perkawinan ini sangat tidak dianjurkan karena alasan biologis dan dapat menimbulkan bahaya.
Dilansir dari detikhealth, inses atau hubungan intim sedarah dikaitkan dengan berbagai risiko kesehatan terutama pada keturunannya.
Menurut penjelasan dari Rape, Abuse & Incest National Network, incest adalah aktivitas seksual yang melibatkan anggota keluarga atau kerabat dekat.
Baca juga: Kronologi Penemuan 4 Kerangka Bayi yang Diduga Hasil Inses Ayah dan Anak di Jawa Tengah
Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Siap Jadi Ketua Timses Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, Ini Katanya
Biasanya melibatkan hubungan yang memiliki ikatan darah dan terkait dengan afinitas, misalnya pernikahan, adopsi, atau garis keturunan.
Inses sampai saat ini dianggap sebagai perilaku yang tabu, bahkan banyak negara memiliki undang-undang yang mengatur pembatasan terkait pernikahan dengan kerabat dekat.
Terlepas dari norma, ada adalasan lain hubungan inses berisiko tinggi. Penelitian menunjukkan berhubungan dengan kerabat dekat meningkatkan risiko keturunan lahir cacat.
Laman Complex Post-Traumatic Stress Disorder Foundation (CPTSD Foundation) menyebut penelitian menunjukkan bahwa 10-20 persen anak yang hidup melalui inses menjadi korban perkosaan oleh salah satu anggota keluarganya.
Hubungan seksual antara dua anggota keluarga dekat yang mengakibatkan kehamilan, konsekuensinya terhadap bayi sangat besar.
Inses berbahaya dalam banyak hal, termasuk secara genetik.
Ketika dua orang yang berkerabat dekat berhubungan seks kemudian hamil, ada peningkatan risiko kelainan gen resesif.
Orang dewasa yang lahir dari hubungan dengan kerabat dekat atau inses seringkali mengidap kondisi psikologis.
Kondisi psikologis itu seperti kesulitan dalam menjalin relasi sosial, rendah diri, gangguan mental, depresi, gangguan stres pasca-trauma dan kepribadian ambang.
Baca juga: Kasus Inses Ibu dan Anak di Sumbar, Sang Pemuda Diduga Ganguan Jiwa Hingga Halusinasi Akut
Apa itu Inses?
Inses merupakan hubungan sumbang atau hubungan sedarah.
Dikatakan inses itu bila terjadi seseorang melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang masih memiliki ikatan keluarga atau kekerabatan.
Bahkan hal itu tidak hanya manusia saja.
Makhluk hidup lain seperti hewan dan tumbuhan pun punya mekanisme ini.
Mereka juga memiliki cara sendiri supaya proses reproduksi atau pembuahan tidak terjadi sesama makhluk hidup yang masih sedarah.
Intinya, perkawinan inses adalah perkawinan dengan orang-orang yang hampir separuh gennya mirip.
Bahaya Perkawinan Inses
Jika menikahi saudara yang masih dekat ikatannya kekerabatannya bisa berisiko memiliki keturunan yang lahir cacat.
Bahkan kemungkinan memiliki keturunan yang cacat ini bisa mencapai persentasi 50 persen.
Pernikahan satu darah kerap terjadi, dan tidak jarang pula dari pernikahan tersebut lahir seorang anak dengan gangguan mental atau bahkan kematian di usia dini.
Tidak hanya itu, ada juga berbagai cacat fisik yang bisa muncul pada anak hasil perkawinan inses. Misalnya bentuk rahang, tengkorak, atau tulang yang abnormal.
Beberapa penyakit juga bisa menyerang anak hasil pernikahan inses. Yaitu, antara lain:
1. Hemofilia - Gangguan pembekuan darah
2. Albinisme - Kelainan warna rambut, iris, kulit, dan mata.
3. Infertilitas - Ketidakmampuan untuk memiliki keturunan.
Baca juga: Ibu dari 4 Kerangka Bayi yang Ditemukan Melahirkan Sejak Umur 14 Tahun, Diduga Hasil Inses Ayah Anak
4. Masalah jantung
5. Defisit intelektual - cacat mental
6. Kematian neonatal - Kematian dini pada bayi usia kurang dari 1 bulan.
7. Fibrosis sistik -Penyakit yang menyebabkan lendir-lendir di tubuh menjadi kental dan lengket.
8. Lemahnya sistem imun
Kaitan Inses dan Gen
Gen adalah sifat keturunan yang menentukan seluruh bagian tubuh dan sifat manusia. Seseorang akan mendapatkan setengan gen ibu dan sang ayah ketika lahir. Kadarnya berbeda-beda.
Nah, sebagian besar gen di tubum manusia bersifat netral dan bermanfaat. Meskipun ada juga yang punya potensi membawa penyakit.
Jadi, ketika perkawinan inses terjadi, maka gen kedua individu tersebut adalah gen yang mirip. Sehingga, apabila salah satu membawa recessive disease, maka individu yang satunya juga memiliki potensi serupa.
Lalu nantinya risiko memiliki keturunan dengan cacat akan semakin tinggi.
Perkawinan sedarah dilarang oleh banyak kebudayaan karena sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia.
“Orang-orang di masa Paleolitikum tertinggi, yang tinggal dalam kelompok kecil, mengerti pentingnya menghindari perkawinan sedarah” ucap pakar genetika dari University of Copenhagen, Profesor Eske Willerslev dalam sebuah pernyataan.
“Data yang kami temukan menunjukkan bahwa perkawinan sedarah itu sengaja dihindari. Ini berarti bahwa mereka harus mengembangkan sebuah sistem untuk tujuan tersebut” lanjutnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkawinan sedarah menjadi hal yang tabu sejak 34.000 tahun yang lalu.
Baca juga: Login Chat GPT- Open AI akan Rilis GPT-5? Pemahaman Mirip Manusia?
Manusia prasejarah mengembangkan jaringan sosial dan perkawinan yang sangat canggih dan dengan sengaja mencari mitra di luar keluarga mereka.
Dikutip dari Hallosehat.com, seorang keturunan dari perkawinan sedarah akan memiliki keragaman genetik yang sangat minim dalam DNA-nya karena DNA turunan dari ayah dan ibunya adalah mirip.
Kurangnya variasi dalam DNA dapat berdampak buruk bagi kesehatan Anda, termasuk peluang mendapatkan penyakit genetik langka — albinisme, fibrosis sistik, hemofilia, dan sebagainya.
Efek lain dari perkawinan sedarah termasuk peningkatan infertilitas (pada orangtua dan keturunannya), cacat lahir seperti asimetri wajah, bibir sumbing, atau kekerdilan tubuh saat dewasa, gangguan jantung, beberapa tipe kanker, berat badan lahir rendah, tingkat pertumbuhan lambat, dan kematian neonatal.
Satu studi menemukan bahwa 40 persen anak hasil hubungan sedarah antara dua individu tingkat pertama (keluarga inti) lahir dengan kelainan autosomal resesif, malformasi fisik bawaan, atau defisit intelektual yang parah.
Saat Anda terlibat dalam perkawinan sedarah dan memiliki keturunan dari hubungan tersebut, anak-anak Anda akan memiliki rantai DNA yang tidak variatif.
Yang artinya, anak-anak hasil hubungan incest memiliki alel MHC yang sedikit jumlahnya atau keragamannya.
Memiliki alel MHC yang terbatas akan membuat tubuh kesulitan mendeteksi beragam material asing, sehingga individu tersebut akan lebih cepat jatuh sakit karena sistem imun tibuhnya tidak dapat bekerja optimal untuk memerangi beragam jenis penyakit. Hasilnya, orang yang sakit-sakitan.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Cerita Luna Maya saat Berperan Sebagai Suzzanna dalam Film "Suzzanna Malam Jumat Kliwon"
Baca juga: Kronologi Penemuan 4 Kerangka Bayi yang Diduga Hasil Inses Ayah dan Anak di Jawa Tengah
Baca juga: Kasus Inses Ibu dan Anak di Sumbar, Sang Pemuda Diduga Ganguan Jiwa Hingga Halusinasi Akut
Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Siap Jadi Ketua Timses Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, Ini Katanya
Artikel ini diolah dari Tribun-Medan.com
0 Komentar