Melihat Interior Kapal Selam Wisata Titanic yang Meledak Halaman all - Kompas

 

Melihat Interior Kapal Selam Wisata Titanic yang Meledak Halaman all - Kompas.com

Interior Titan yang didokumentasikan dari misi penyelaman sebelumnya
Perbesar
Tidak seperti kapal selam pada umumnya, submersible sejenis Titan memiliki cadangan daya yang terbatas dan memerlukan kapal pendukung terpisah yang bisa meluncurkan dan mengapungkannya kembali, menurut Badan Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS.

Titan mulai diuji coba di laut pada tahun 2018, lalu melakukan perjalanan perdananya pada 2021.

Pada 2022, Titan melakukan 10 kali penyelaman meskipun tidak semuanya ke bangkai kapal Titanic.

Setelah diluncurkan dari platformnya, empat pendorong elektrik kapal selam membantunya mencapai kecepatan sekitar 4 km per jam.

Seperti apa di dalamnya?

Titan sangat sempit, berukuran hanya 670 cm x 280 cm x 250 cm, dan cuma bisa membawa lima orang awak yang terdiri dari seorang pilot dan empat penumpang.

Meski ukurannya lebih besar dibandingkan kompetitor-kompetitornya, para penumpang diharuskan duduk di lantai dengan ruang yang terbatas untuk bergerak.

Di bagian depan kapal terdapat jendela berkubah besar yang memberi titik pandang. OceanGate mengeklaimnya sebagai "area pandang terluas dari semua kapal selam laut dalam berawak".

Dinding kapal selam ini juga bisa menghangat mengingat kondisi di lautan bisa menjadi sangat dingin pada kedalaman itu.

Titan juga memiliki toilet pribadi untuk pelanggan, yang terletak di bagian depan kapal selam. Tirai kecil akan ditarik ketika ada yang menggunakannya, lalu pilot akan menyalakan musik.

Namun, perusahaan merekomendasikan agar penumpangnya "membatasi makanan dan minuman sebelum dan selama menyelam demi mengurangi kemungkinan menggunakan fasilitas ini"

Kapal selam ini dilengkapi dengan lampu luar yang terang sehingga bisa menerangi bangkai kapal Titanic.

Beberapa kamera 4k juga dipasang di bagian luar, dan pemindai laser luar serta sonar digunakan untuk memetakan bangkai Titanic.

Dari dalam, penumpang bisa melihat bangkai Titanic yang hancur di layar, sambil meninjau data yang dikumpulkan di beberapa tablet.

Titan memiliki cadangan oksigen untuk sekitar 96 jam, tetapi ini akan dipengaruhi oleh tingkat pernapasan para penumpangnya.

Sebagian besar dari interior kapal selam ini, diakui oleh OceanGate, terdiri dari beberapa "teknologi siap pakai" yang katanya "membantu merampingkan konstruksi, dan membuatnya mudah dioperasikan dan mengganti suku cadang".

Bagaimana Titan dikemudikan?

GPS tidak dipasang di kapal selam yang menyelam sedalam Titan.

Sistem pesan teks khusus memungkinkan kru menerima instruksi dari tim di kapal pendukung yang berada di permukaan.

Di dalam kapal selam, pilot mengemudikan Titan berdasarkan instruksi tersebut menggunakan pengontrol video game yang dimodifikasi.

CEO OceanGate, Stockton Rush mengatakan kepada CBS News pada tahun lalu, bahwa mengemudikan kapal selam "tidak mesti membutuhkan banyak keterampilan".

Penyelaman penuh ke bangkai kapal Titanic, termasuk proses turun ke kedalaman dan naik kembali ke permukaan, disebut memakan waktu delapan jam.

Tetapi ketika koresponden CBS, David Pogue, menjajal Titan pada 2018, komunikasi dengan kapal penyangga terputus dan kapal selam ini sempat hilang di laut selama lebih dari dua jam sebelum akhirnya komunikasi pulih.

Bagaimana keamanannya?

Titan harus menghadapi tekanan besar lautan pada kedalaman seperti itu.

Menurut situs OceanGate, pihaknya memiliki sistem pemantauan lambung kapal yang ditampilkan secara langsung.

Mereka memiliki sensor untuk menganalisis efek perubahan tekanan pada kapal selam saat menyelam untuk mengukur integritas strukturnya.

Salah satu gambar terakhir yang diambil dari kapal selam Titan sebelum hilang di Atlantik.
Lihat Foto
Sebelum memulai penyelamannya, tim pendukung mengunci pilot dan para penumpang di dalamnya dengan menutup palka dari luar, lalu menyegelnya dengan 17 baut.

OceanGate mengatakan itu adalah kapal percobaan, dan ketika CBS ikut dalam penyelaman kapal itu, jurnalisnya harus menandatangani surat pernyataan yang menerima bahwa kapal selam itu "belum disetujui atau disertifikasi oleh badan pengawas mana pun, dan dapat mengakibatkan cedera fisik, kecacatan, trauma emosional, atau kematian".

Melalui siaran pers pada 2019, OceanGate menjelaskan mengapa Titan tidak disertifikasi oleh lembaga independen.

"Membawa entitas luar untuk mempercepat setiap inovasi sebelum diuji di dunia nyata serupa kutukan bagi inovasi yang cepat," kata dia.

Dalam video promosinya, pakar keamanan perangkat lunak OceanGate Expeditions, Aaron Newman, menyampaikan kepada calon klien mereka bahwa bepergian dengan kapal selam "bukan menaiki wahana di Disney".

"Ada banyak risiko nyata, ada banyak tantangan," kata Newman.

Namun pada 2018, para ahli kapal selam sepakat mengungkapkan keprihatinan mereka atas pendekatan eksperimental yang dilakukan OceanGate saat membangun Titan dan memperingatkan potensi "bencana" dengan desainnya.

Dalam sepucuk surat kepada Rush yang diungkap oleh New York Times, Marine Technology Society mengatakan bahwa OceanGate telah membuat klaim yang "menyesatkan" terkait desainnya bahwa telah melebihi standar keamanan industri yang ditetapkan.

Pelatihan apa yang didapat para penumpang?

OceanGate menegaskan melalui situsnya bahwa pelanggan yang membayar tidak harus memiliki pengalaman menyelam sebelumnya untuk bisa menjajal Titan.

Perusahaan menyatakan bahwa pelatihan apapun yang diperlukan untuk ikut serta akan disediakan secara daring sebelum keberangkatan.

Penumpang wajib berusia minimal 18 tahun, sanggup duduk di ruang terbatas untuk waktu yang lama dan mampu menaiki tangga.

Menurut OceanGate, seluruh penumpang diberi pengarahan keselamatan dan sesi orientasi kapal.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah itu, perusahaan mengatakan "Anda dapat memilih bagaimana Anda ingin terlibat di dalam ekspedisi", menawarkan pelanggan kesempatan untuk bekerja dengan tim komunikasi atau membantu pilot menavigasi kapal itu.

Lihat Foto

Baca Juga

Komentar