Tertinggi Sepanjang Sejarah, Laba Pertamina Tembus Rp56,6 Triliun di 2022 - inews

 

Tertinggi Sepanjang Sejarah, Laba Pertamina Tembus Rp56,6 Triliun di 2022

4-5 minutesTertinggi Sepanjang Sejarah, Laba Pertamina Tembus Rp56,6 Triliun di 2022 Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati. (Foto: Okezone)

JAKARTA, iNews.id - PT Pertamina (Persero) mencatatkan laba bersih 3,81 miliar dolar AS atau setara Rp56,6 triliun pada tahun 2022. Torehan ini meningkat 86 persen dibandingkan laba perusahaan pada tahun 2021.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menuturkan, raihan ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah. Dia menegaskan, laba ini tidak serta merta disebabkan karena meningkatnya harga minyak mentah atau Indonesian Crude Price (ICP) serta kenaikan kurs atau nilai tukar. 

Baca Juga

Laba Bersih Pertamina Geothermal Energy Naik 49,68 Persen di 2022

"Tahun 2022 bisa kita tutup dengan kinerja tertinggi sepanjang sejarah, Pertamina membukukan keuntungan 3,81 miliar dolar AS," ujar Nicke dalam acara Media Briefing Capaian Kinerja 2022 Pertamina di Grha Pertamina, Jakarta, Selasa (6/6/2023). 

"Capaian ini bukan capaian windfall semata dan sebagainya, ada yang menyatakan ini karena ICP, kurs, ayo kita lihat data. Ini kinerja terbaik dari tahun ke tahun kalau dikatakan kurs tinggi kita pernah alami kurs tinggi beberapa tahun, ICP pernah di atas 100 dolar AS per barel tapi capaian gak demikian," sambungnya.

Baca Juga

Pertamina Geothermal (PGEO) Bukukan Laba Bersih Rp704,16 Miliar di Kuartal I 2023, Naik 49 Persen

Nicke menambahkan, kontribusi terbesar dari capaian kinerja Pertamina sebenarnya berasal dari pengeluaran. Di mana, Holding BUMN Minyak dan Gas (Migas) tersebut berhasil melakukan perampingan cost.

Nicke menyebut, pada tahun 2012-2014 cost dari biaya di tahun tersebut mencapai 93-94 persen. Namun, pada tahun 2022 cost semakin ramping hingga mencapai 89 persen.

Baca Juga

Pertamina Aplikasikan B30, Hemat Devisa Rp122 Triliun dan Tekan 28 Juta Ton CO2

"Kita lihat yang paling memberikan kontribusi sebetulnya di pengeluaran. Kalau kita lihat itu ada penghematan dan kalau bicara 4-5 persen dari 84 miliar dolar AS itu bukan angka kecil dan ga bisa satu dua program, ini program cost optimal. Ada 267 program yang kita garap selama tahun 2022 untuk melakukan cost efficient, dan revenue tahun 2022 tahun terbaik dan kita berharap ini akan terus tumbuh berkelanjutan," kata Nicke.

Tak hanya laba, pendapatan Pertamina di 2022 juga mencapai 84,89 miliar dolar AS, naik 48 persen dari 2021 yang mencapai 57,5 miliar dolar AS. Adapun, EBITDA Pertamina di 2022 mengalami lonjakan 47 persen menjadi 13,59 miliar dolar AS dari tahun 2021 sebesar 9,26 miliar dolar AS.

Selain itu, Nicke menyampaikan bahwa Pertamina Group berkontribusi terhadap penerimaan negara mencapai Rp307,2 triliun pada 2022. Angka tersebut terdiri dari pajak, dividen, PNBP, minyak mentah maupun kondensat bagian negara, dan signature bonus. 

Jumlah setoran ke negara meningkat 83 persen dibandingkan 2021. Khusus setoran pajak, Pertamina telah membayarkan sebesar Rp219,06 triliun pada 2022, meningkat 88 persen dibandingkan 2021.

“Pencapaian ini tentu berkat kerja bersama seluruh Perwira Pertamina. Kinerja positif ini juga tentu tidak terlepas dari dukungan Pemerintah, khususnya Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, dan Kementerian ESDM,” ucapnya.

Editor : Aditya Pratama

Follow Berita iNews di Google News

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya