Zelensky Tuduh Rusia Siapkan Aksi Teror di PLTN, Ini Kata Kremlin - detik

 

Zelensky Tuduh Rusia Siapkan Aksi Teror di PLTN, Ini Kata Kremlin

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 22 Jun 2023 17:34 WIB
A view shows the Zaporizhzhia Nuclear Power Plant during the visit of the International Atomic Energy Agency (IAEA) expert mission in the course of Russia-Ukraine conflict outside Enerhodar in the Zaporizhzhia region, Russian-controlled Ukraine, June 15, 2023. REUTERS/Alexander Ermochenko
PLTN Ukraina yang kini diduduki Rusia (Foto: REUTERS/Alexander Ermochenko)
Jakarta -

Istana kepresidenan Rusia atau Kremlin menanggapi pernyataan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bahwa pasukan Rusia sedang mempertimbangkan untuk melancarkan "serangan teror" di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia, yang dikuasai Rusia.

Dilansir kantor berita AFP, Kamis (22/6/2023), Kremlin menyebut pernyataan Zelensky sebagai sebuah kebohongan.

"Ini adalah kebohongan lainnya. Hanya ada kontak dengan IAEA di lokasi -- penilaian yang sangat tinggi dari IAEA (Badan Energi Atom Internasional). Mereka melihat semuanya, semua yang ingin mereka lihat," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov kepada wartawan.

Baca juga:

Sebelumnya, Zelensky menuduh Rusia tengah bersiap melancarkan serangan teror di PLTN Zaporizhzhia, yang merupakan pembangkit nuklir terbesar di Eropa.

"Badan intelijen telah menerima informasi bahwa Rusia sedang mempertimbangkan skenario serangan teroris di pembangkit nuklir Zaporizhzhia - aksi teroris dengan pelepasan radiasi. Mereka telah mempersiapkan segalanya untuk ini," kata Zelensky dalam pernyataan di media sosial, seperti diberitakan kantor berita AFP, Kamis (22/6/2023).

Kekhawatiran akan pembangkit nuklir yang bertahan selama serangan Moskow di Ukraina itu, telah diperburuk oleh penghancuran sebuah bendungan yang menyediakan air pendingin untuk pembangkit nuklir tersebut.

Moskow pada hari Kamis (22/6) mengumumkan bahwa kepala nuklir PBB Rafael Grossi akan tiba di wilayah Kaliningrad, Rusia untuk bertemu dengan kepala badan nuklir Rusia.

Baca juga:

Baca Juga

Komentar