Adu Kuat Tentara Paramiliter Rusia: Wagner Group vs Chechen
Kelompok paramiliter Rusia tengah menjadi sorotan setelah tentara swasta Wagner Group membelot dan berbalik menyerang Moksow pada akhir pekan lalu.
Di tengah ricuh serangan Wagner Group ke markas militer Rusia di Rostov dan mobilisasi pasukan menuju Moskow, pasukan khusus Chechen mendeklarasikan dukungannya terhadap pemerintahan Presiden Vladimir Putin.
Chechen bahkan mengerahkan tiga ribu prajurit elitenya ke Rostov usai diperintah Putin untuk membantu meredam aksi Wagner Group.
Wagner Group dan Chechen merupakan dua kelompok paramiliter yang selama ini diandalkan Rusia untuk membantu tentaranya menginvasi Ukraina.
Siapa yang paling kuat di antara kelompok paramiliter ini?
Pasukan Chechen
Sebelum menjadi sekutu Moskow, pasukan Chechen--yang berasal dari wilayah otonomi Chechnya--merupakan kelompok paramiliter yang pernah berperang melawan tentara Rusia dalam dua peperangan.
Profesor Tracey German dari lembaga think tank pertahanan dan keamanan Inggris, RUSI, mengatakan bahwa pasukan Chechen pernah terlibat dalam perang abad ke-19 melawan kekaisaran Rusia.
Itu merupakan salah satu perang terpanjang dan berlarut-larut yang pernah terjadi di periode tersebut.
"Perang abad ke-19 di mana orang-orang Chechen berperang melawan penaklukan kekaisaran Rusia adalah salah satu perang gerilya terpanjang abad ke-19," kata German, seperti dikutip Forces Net.
Perang gerilya dilancarkan oleh warga sipil yang bukan anggota unit militer seperti tentara atau polisi. Perang ini dalam banyak kasus bertujuan menggulingkan atau melemahkan rezim yang berkuasa.
Perang pertama terjadi pada 1994. Saat itu, Presiden pertama Rusia, Boris Yeltsin, mengirim pasukan untuk memulihkan kedaulatan dan melindungi integritas teritorial Kremlin karena Chechen mendeklarasikan diri sebagai wilayah merdeka.
"Ada perang brutal yang panjang, dari 19994 sampai 1996, di mana kami melihat angkatan bersenjata Rusia dipermalukan oleh angkatan bersenjata Chechen yang kecil ini," ujar German.
Perang kedua terjadi pada 1999. Rusia saat itu mencap perang sebagai operasi kontra-terorisme, yang berakhir pada 2009.
Dengan dua sepak terjang itu, Chechen kini punya reputasi sebagai salah satu kelompok yang tangguh di Rusia.
"Terutama dalam hal pertempuran perkotaan, pertempuran gerilya perkotaan, khususnya. Mereka memiliki reputasi ini karena menimbulkan kekalahan pada angkatan bersenjata Rusia (di masa lalu)," tutur dia.
Berlanjut ke halaman berikutnya >>>
Komentar
Posting Komentar