Korut Ancam Pakai Nuklir usai Kapal Selam Nuklir AS Berlabuh di Korsel
By CNN Indonesia
Jumat, 21 Jul 2023 09:44 WIB
Korea Utara mengultimatum bakal menggunakan senjata nuklirnya jika Amerika Serikat nekat mengerahkan kapal induk, kapal selam rudal, hingga pengebom di Korea Selatan. (REUTERS/KCNA)
Korea Utara mengultimatum bakal menggunakan senjata nuklirnya usai Amerika Serikat nekat mengerahkan kapal induk, kapal selam rudal, hingga pengebom di Korea Selatan.
Menteri Pertahanan Korut, Kang Sun Nam, menuturkan pengerahan armada militer seperti itu ke dekat wilayah mereka memenuhi kriteria untuk meresponsnya dengan penggunaan senjata nuklir.
300x250
Mengutip kantor berita Korut, KCNA, Kang juga menuduh AS dan Korsel hanya memicu ketegangan di Semenanjung Korea menyusul pertemuan perdana Kelompok Konsultasi Nuklir (Nuclear Consultative Group/NCG) antara kedua negara baru-baru ini.
"Visibilitas yang terus meningkat dari pengerahan kapal selam nuklir strategis dan aset strategis lainnya mungkin berada di bawah ketentuan penggunaan senjata nuklir yang ditentukan dalam undang-undang Korut," kata Kang pada Jumat (21/7).
"Fase bentrokan militer di Semenanjung Korea telah muncul sebagai kenyataan yang berbahaya," ucapnya menambahkan.
Dikutip Reuters, pernyataan Kang ditujukan setelah kapal selam rudal balistik AS kelas Ohio bersenjata nuklir, USS Kentucky, tiba di sebuah pelabuhan selatan Kota Busan, Korsel, awal pekan ini.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan bahwa pertemuan NCG dan pengerahan USS Kentucky hanyalah tindakan pencegahan defensif terhadap ancaman nuklir dan rudal Korut.
"Korea Utara tidak akan mendapatkan konsesi dari aliansi Korea Selatan-AS untuk pengembangan dan ancaman nuklirnya yang hanya akan memperburuk isolasi dan kesulitan," kata Kemhan Korsel dalam sebuah pernyataan.
Ancaman Korut ini juga muncul setelah seorang tentara AS melintasi perbatasan negara terisolasi itu pada Selasa ketika ketegangan meningkat antara Washington-Pyongyang.
Korut belum mengomentari insiden yang melibatkan tentara AS itu.
(rds)
Komentar
Posting Komentar