Prancis Membara, Macron Batalkan Kunjungan ke Jerman
Presiden Prancis Emmanuel Macron membatalkan kunjungannya ke Jerman buntut situasi panas di sejumlah kota. Kementerian Dalam Negeri Prancis menyampaikan total sebanyak 2.400 orang diamankan.
Seperti dikutip CBS News, Minggu (2/7/2023), kerusuhan di Prancis terjadi empat hari berturut. Massa melakukan penjarahan di beberapa wilayah Prancis.
Kerusuhan yang meluas ini dipicu atas dugaan remaja 17 tahun tewas ditembak oleh Polisi setempat. 4.500 personel polisi belum bisa meredam amarah massa.
Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin dalam cuitannya, Sabtu malam menyampaikan 200 polisi anti huru hara akan dikerahkan di kota pelabuhan Marseille. Massa turun ke jalan-jalan kota besar dan kecil, bentrok dengan polisi, meskipun Macron mengimbau orang tua untuk menjaga anak-anak di rumah.
Dilaporkan sebanyak 2.500 bangunan terbakar dan terjadi penjarahan. Kerusuhan itu berdampak pada rencana kunjungan Macron ke Jerman.
Kantor Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier mengatakan Macron pada Sabtu meminta penundaan kunjungan kenegaraan pertama seorang presiden Prancis ke Jerman dalam 23 tahun. Macron dijadwalkan terbang ke Jerman pada Minggu malam untuk berkunjung ke Berlin dan dua kota Jerman lainnya.
"Mengingat situasi keamanan internal, Presiden (Macron) mengatakan dia ingin tinggal di Prancis selama beberapa hari mendatang," ucap Kantor Macron saat berbicara dengan Steinmeier.
Simak juga 'Prancis Mencekam! Toko-toko di Pusat Kota Ludes Dijarah':
Komentar
Posting Komentar