Ukraina Ungkap Tentara Wagner di Belarus Mencapai 5.000 Personel
Penjaga Perbatasan Negara Ukraina mengungkapkan sekitar 5.000 tentara bayaran Wagner Group berada di negara tetangga, Belarus.
Juru bicara penjaga perbatasan Ukraina Andriy Demchenko mengatakan di masa awal tentara Wagner memasuki Belarus telah mencapai ratusan.
"Sekarang, berdasarkan informasi yang diterima soal perwakilan perusahaan tentara bayaran, jumlah pastinya sangat berbeda dan mungkin mencapai sekitar 5.000," kata Demchenko saat konferensi pers pada Sabtu (22/7), dikutip CNN.
Demchenko mengatakan tentara bayaran itu sejauh ini tak menimbulkan ancaman langsung bagi Ukraina. Namun, penjaga perbatasan siap dengan situasi apa pun.
"Situasi di perbatasan sepenuhnya terkendali," kata dia lagi.
Komandan pasukan gabungan Ukraina, Serhiy Naiev, turut berkomentar soal situasi di perbatasan Ukraina-Belarus.
"Langkah yang diambil anggota PMC [Perusahaan Tentara Bayaran] Wagner di Belarus bertujuan memberikan tekanan psikologis dan mengintimidasi penduduk Ukraina," kata Naiev di Facebook.
Untuk mencegah tindakan musuh lima ruas jalan menuju perbatasan Ukraina-Belarus dihancurkan dalam sepekan terakhir.
Naiev juga mengatakan pasukan Ukraina telah menanam sekitar dua ribu ranjau anti-tank.
Tentara Wagner menjadi sorotan usai melakukan pemberontakan singkat pada 24 Juni lalu. Tak lama setelahnya, Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut aksi tersebut sebagai bentuk pengkhianatan.
Putin lalu menelepon sekutu dekatnya Presiden Belarus, Alexander Lukashenko. Ia menjadi mediator antara Putin dan bos Wagner Yevgeny Prigozhin.
Usai kesepakatan itu, Lukashenko menawarkan tentara Wagner untuk ke Belarus.
Wagner sempat menjadi penggerak utama dalam perang Rusia di Ukraina, tetapi kini masa depan mereka tak jelas usai pemberontakan.
Belakangan, Kementerian Pertahanan Belarus menyatakan pasukan mereka menggelar latihan militer bersama dengan Wagner di dekat perbatasan Belarus-Polandia.
(isa/isn)
Komentar
Posting Komentar