Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Ular Sanca Hebohkan Warga Gunungguruh Sukabumi, Mangsa 5 Ekor Ternak - inews

 

Ular Sanca Hebohkan Warga Gunungguruh Sukabumi, Mangsa 5 Ekor Ternak

jabar.inews.id
July 2, 2023
Sanca kembang dievakuasi petugas dariu sekitar pabrik tahun di Hunungguruh, Kabupaten Sukabumi.
Sanca kembang dievakuasi petugas dariu sekitar pabrik tahun di Hunungguruh, Kabupaten Sukabumi.

SUKABUMI, iNews.id - Seekor ular sanca kembang sepanjang 3 meter berbobot 5 kilogram hebohkan warga Kampung Kutamaneuh RT 23/11, Desa Cikujang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi. Reptil ini sebelumnya telah memangsa 5 ekor angsa dan bebek milik warga.

Warga pun merasa resah saat mengetahui ada ular sanca kembang (python reticulatus) di belakang pabrik tahu yang terlihat Minggu (2/7/2023).

Pemilik pabrik tahu, Enap Novita (38) mengatakan, pertama yang melihat adanya ular tersebut adalah pegawainya. Saat dia sedang bekerja, sempat melihat ular sanca dua kali

"Terus kalau kehilangan anak angsa tiga kali, bebek dua kali, jadi jumlahnya 5 ekor. Kejadiannya udah lama sih, udah ada dua bulanan ke belakang bebek mah. Tapi perkiraan sih dimangsa sama ular ini," ujar iNews.id.

Lebih lanjut Enap merasa khawatir dan takut ular masuk ke dalam pabriknya. Dengan berhasil ditangkapnya ular tersebut, dia cukup berterima kasih kepada semua pihak yang sudah mengevakuasi hewan yang lilitannya mematikan tersebut.

"Iya sebelum tertangkap ular sanca ini, ada ular kobra, memang sering sih di sini kalau cuaca panas, sering muncul ular," ujar Enap.

Sementara itu, petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Sukaraja, Yuda Ahmad Fahreza menerangkan pepohonan bambu yang berada di belakang pabrik tahu merupakan tempat ular berada.

"Kalau dilihat dari kondisi ini, tempatnya memang cocok untuk habitat ular. Pertama lembab, kedua pohon-pohon bambu yang rindang ke sungai jadi itu adalah habitat yang cocok untuk reptilia," ujar Yuda.

Editor : Asep Supiandi

Follow Berita iNewsJabar di Google News

Selama melakukan evakuasi, lanjut Yuda, tidak ada kesulitan yang berarti. Namun dia mengingatkan kepada pemilik tahu, tidak menutup kemungkinan adanya ular lain yang berada di tempat tersebut.

"Kalau misalkan dilihat dari potensi ular lainnya ada sih kayanya. Soalnya tempatnya lumayan cukup rimbun, juga ular sanca seperti ini sekali bertelur banyak tidak hanya satu. Apalagi ini udah jadi induk," ujar Yuda.

Yuda menambahkan, ular tersebut saat ditangkap sedang istirahat dan tidak terlihat sudah makan. Jika dilihat dari pergerakannya sudah sekitar dua minggu ular tersebut memangsa makanan.

"Makanya gerakannya cukup agresif. Kalau sudah makan biasanya pelan. Dia cuma istirahat di situ, malam juga udah ga ada. Dia nokturnal, hidup di malam hari," ujar Yuda.

Editor : Asep Supiandi

Follow Berita iNewsJabar di Google News

Posting Komentar

0 Komentar