Xi Jinping Bungkam Jurnalis Gegara Ungkap China sedang Krisis Ekonomi - CNN Indonesia

 

Xi Jinping Bungkam Jurnalis Gegara Ungkap China sedang Krisis Ekonomi

Selasa, 27 Jun 2023 16:15 WIB
China memblokir media sosial jurnalis ternama Negeri Tirai Bambu usai samakan kondisi ekonomi negara dengan krisis ekonomi berat yang pernah melanda dunia 1929.
China memblokir media sosial jurnalis ternama Negeri Tirai Bambu usai samakan kondisi ekonomi negara dengan krisis ekonomi berat yang pernah melanda dunia 1929. (MARK R. CRISTINO/Pool via REUTERS)
Jakarta, CNN Indonesia --

Otoritas China memblokir media sosial seorang jurnalis ternama karena membandingkan masalah ekonomi Negeri Tirai Bambu dengan krisis ekonomi berat yang sempat melanda dunia sekitar tahun 1920-30an atau biasa disebut great depression.

Akun Weibo Wu Xiaobo, jurnalis bisnis terkemuka dengan 4,7 juta pengikut, terpantau tertulis "dalam keadaan dilarang karena melanggar hukum dan peraturan yang relevan."

Diberitakan AFP, moderator konten di Weibo mengatakan pada Senin (26/6) bahwa mereka telah memblokir tiga pengguna terverifikasi karena "menyebarkan noda terhadap perkembangan pasar sekuritas" dan meningkatkan tingkat pengangguran.

Weibo tidak merinci tiga nama pengguna tersebut. Namun, salah satu dari mereka disebut memiliki tiga karakter nama yang dimulai dari "Wu" dan diakhiri "Bo".

Wu sejauh ini tidak menanggapi permintaan AFP untuk berkomentar.

Pada Selasa (27/7), unggahan di halaman Weibo Wu tampak ludes tak bersisa usai aktif diisi konten sejak April 2022.

Wu selama ini dikenal banyak menulis kesengsaraan ekonomi di majalah keuangan China, Caixin. Ia juga menulis soal tingkat kelahiran yang merosot dan meroketnya pengangguran di antara kaum muda.

Dalam salah satu tulisannya, dia membandingkan kondisi China saat ini dengan krisis ekonomi berat yang melanda dunia pada 1930-an.

Pada kolom lain baru-baru ini, ia juga mempertanyakan soal apakah pelonggaran moneter akan mampu "memecahkan masalah ekonomi saat ini".

Hingga Selasa, kolom-kolom ini tampak belum dihapus dari internet.

Pemulihan ekonomi Beijing pasca-Covid-19 belakangan memang mengendur. Dalam beberapa pekan terakhir, data menunjukkan perekonomian melesu yang menandakan rebound tak berjalan efektif.

Sementara itu, media domestik China selama ini dikendalikan oleh negara. Seiring dengan itu, otoritas kerap melakukan penyensoran di media sosial guna menekan narasi-narasi negatif atau liputan kritis.

(blq/rds)


TOPIK TERKAIT
BACA JUGA
Bea Cukai Tahu Eksportir Penyelundup 5 Juta Ton Ore Nikel ke China

Bea Cukai Tahu Eksportir Penyelundup 5 Juta Ton Ore Nikel ke China

NYALANG: Terang Cahaya di Ujung Basra

NYALANG: Terang Cahaya di Ujung Basra

Staf Luhut Akui Minta Data ke Bea Cukai China soal Ekspor Nikel Ilegal

Staf Luhut Akui Minta Data ke Bea Cukai China soal Ekspor Nikel Ilegal


Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya