Mata-mata CIA Terungkap, Warga Negara China yang Direkrut di Italia
Jum'at, 11 Agustus 2023 - 10:55 WIB
A A A
BEIJING - China mengungkap dugaan mata-mata untuk Badan Intelijen Pusat AS (CIA). Dia adalah seorang warga negara China yang bekerja untuk kelompok industri militer dan ditawari uang serta imigrasi ke Amerika Serikat (AS) sebagai imbalan atas informasi militer yang sensitif.
Kabar tersebut diungkap lembaga penyiaran negara China, CCTV, pada Jumat (11/8/2023).
“Zeng, yang dianggap sebagai orang rahasia, dikirim ke Italia untuk melanjutkan pendidikan dan berkenalan dengan seorang pejabat kedutaan AS,” papar laporan CCTV.
“Zeng ditemukan telah menandatangani perjanjian spionase dengan AS dan menerima pelatihan sebelum kembali ke China untuk melakukan kegiatan spionase,” ungkap laporan itu.
CCTV mengatakan "tindakan wajib" telah diambil terhadap Zeng, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
China telah meningkatkan pengawasannya terhadap apa yang dianggapnya sebagai kegiatan spionase.
Awal bulan ini, Kementerian Keamanan Negara China mengatakan pemerintah harus mendorong warganya bergabung dengan pekerjaan kontra-spionase, termasuk membuat saluran bagi individu untuk melaporkan aktivitas mencurigakan serta memuji dan memberi penghargaan kepada mereka.
Kementerian tersebut mengatakan sistem yang membuat massa berpartisipasi dalam kontra-spionase "normal" harus ditetapkan.
Kabar tersebut diungkap lembaga penyiaran negara China, CCTV, pada Jumat (11/8/2023).
“Zeng, yang dianggap sebagai orang rahasia, dikirim ke Italia untuk melanjutkan pendidikan dan berkenalan dengan seorang pejabat kedutaan AS,” papar laporan CCTV.
“Zeng ditemukan telah menandatangani perjanjian spionase dengan AS dan menerima pelatihan sebelum kembali ke China untuk melakukan kegiatan spionase,” ungkap laporan itu.
CCTV mengatakan "tindakan wajib" telah diambil terhadap Zeng, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
China telah meningkatkan pengawasannya terhadap apa yang dianggapnya sebagai kegiatan spionase.
Awal bulan ini, Kementerian Keamanan Negara China mengatakan pemerintah harus mendorong warganya bergabung dengan pekerjaan kontra-spionase, termasuk membuat saluran bagi individu untuk melaporkan aktivitas mencurigakan serta memuji dan memberi penghargaan kepada mereka.
Kementerian tersebut mengatakan sistem yang membuat massa berpartisipasi dalam kontra-spionase "normal" harus ditetapkan.
Baca Juga
Bulan lalu, China memperkenalkan undang-undang anti-spionase yang melarang transfer informasi apa pun yang terkait dengan keamanan dan kepentingan nasional tanpa mendefinisikan istilah-istilah tersebut.
Undang-undang baru tersebut membuat khawatir Amerika Serikat. Duta Besar Uni Eropa untuk China mengatakan pada Mei bahwa dia tidak yakin keterbukaan ekonomi China sesuai dengan undang-undang kontra-spionase.
"Kami memiliki keprihatinan atas hal itu, tentu mendorong warga untuk memata-matai satu sama lain adalah sesuatu yang sangat memprihatinkan," ungkap juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matt Miller.
“Kami memantau dengan cermat penerapan undang-undang kontra-spionase baru China seperti yang telah kami lakukan, yang seperti tertulis sangat memperluas cakupan kegiatan apa yang dianggap spionase,” ujar dia.
Dalam beberapa tahun terakhir, China telah menangkap dan menahan puluhan warga negara China dan asing karena dicurigai melakukan spionase, termasuk seorang eksekutif di pembuat obat Jepang Astellas Pharma pada bulan Maret.
Wartawan Australia Cheng Lei, yang dituduh China memberikan rahasia negara ke negara lain, telah ditahan sejak September 2020.
Deklarasi China bahwa mereka berada di bawah ancaman mata-mata datang ketika negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat, menuduh China melakukan spionase dan serangan dunia maya. Tuduhan itu ditolak Beijing.
Komentar
Posting Komentar