Pilpres Berdarah Ekuador, Capres Tewas Ditembak Kepala 3 Kali - CNBC Indonesia

 

Pilpres Berdarah Ekuador, Capres Tewas Ditembak Kepala 3 Kali

By sef
cnbcindonesia.com
August 10, 2023

Jakarta, CNBC Indonesia - Calon presiden (capres) Ekuador, Fernando Villavicencio, tewas usai melakukan kampanye pemilihan umum di wilayah utara negeri itu. Ia dilaporkan ditembak saat hendak memasuki mobil seusai kampanye di kota Quito, pada Rabu (9/8/2023) waktu setempat.

Villavicencio, yang juga anggota majelis nasional negara, diserang seorang pria yang melangkah maju dan menembak kepalanya. Saksi menyebut ia ditembak sebanyak tiga kali.

Mengutip BBC International, baku tembak juga terjadi antara pelaku dengan keamanan. Tersangka kemudian meninggal karena luka-lukanya.

"Kejahatan tidak akan dibiarkan begitu saja," kata Presiden Guillermo Lasso.

"Saya marah dan terkejut dengan pembunuhan itu. Kejahatan terorganisir telah berkembang pesat, tetapi beban hukum sepenuhnya akan menimpa mereka," tambah pria yang tidak akan ikut pemilihan presiden lagi itu.

Kejadian ini terjadi di tengah pemberitaan bahwa sejumlah orang bersenjata menyerang kantor partai Villavicencio, Movimiento Construye. Hal itu berlangsung di kota yang sama pengan peristiwa ia terbunuh, meski merupakan insiden terpisah.

Perlu diketahui, Ekuador mengalami peningkatan kekerasan beberapa tahun terakhir karena kehadiran kartel narkoba di negeri itu.

Presiden Lasso sendiri sempat mengumumkan keadaan darurat dan jam malam di tiga provinsi menyusul sejumlah pembunuhan yang terkait dengan kejahatan terorganisir.

Ini pun telah menjadi isu utama dalam kampanye Villavicencio. Ia bahkan menyuarakan penundaan kampanye karena kekerasan politik meningkat, termasuk pembunuhan walikota Manta pada bulan Juli.

"Pekan lalu, dia mengatakan dia dan timnya diancam oleh pemimpin geng yang terkait dengan perdagangan narkoba,'" muat Reuters.

"Mr Villavicencio adalah salah satu dari delapan kandidat di putaran pertama pemilihan, meskipun bukan yang terdepan," tambahnya.

Menurut jajak pendapat, dukungan Villavicencio mencapai 7,5%. Ini menempatkannya di peringkat kelima dari delapan kandidat presiden untuk pemungutan suara 20 Agustus.

Villavicencio sendiri berasal dari provinsi Chimborazo di Andean. Ia adalah mantan anggota serikat pekerja di perusahaan minyak negara Petroecuador dan kemudian menjadi jurnalis yang mengecam jutaan kerugian kontrak minyak bagi negeri itu.

"Ekuador telah menjadi negara gagal," kata mantan Presiden Rafael Correa yang kini dalam pelarian di Belgia.

"Semoga mereka yang mencoba menabur lebih banyak kebencian dengan tragedi baru ini akan mengerti bahwa itu hanya akan terus menghancurkan kita," tambahnya.

Pemungutan suara pilpres Ekuador rencananya berlangsung 20 Agustus. Belum diketahui bagaimana nasib pilpres dengan kejadian ini.

Baca Juga

Komentar