Presiden Zelenskiy: F-16 Akan Membuat Rusia Kalah dalam Perang Melawan Ukraina
Denmark dan Belanda telah mengumumkan mereka akan memasok F-16 pertama ke Ukraina. Enam pesawat F-16 akan dikirim sekitar tahun baru 2023. Washington telah menyetujui pengiriman jet sebelum perjalanan Zelenskiy ke Kopenhagen.
"Kami yakin Rusia akan kalah dalam perang ini," kata Zelenskiy kepada ribuan orang yang berkumpul di luar parlemen Denmark untuk mendengarkan pidatonya, dilansir Reuters.
Rusia memperingatkan sebelumnya bahwa memasok jet ke Ukraina hanya akan meningkatkan perang, yang telah berlangsung selama hampir 18 bulan. Pasukan Rusia menduduki hampir seperlima wilayah Ukraina. Kyiv berjuang keras untuk mendorong mereka keluar.
"Fakta bahwa Denmark sekarang telah memutuskan untuk menyumbangkan 19 pesawat F-16 ke Ukraina mengarah pada eskalasi konflik," kata Duta Besar Rusia Vladimir Barbin dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh kantor berita Ritzau.
"Dengan bersembunyi di balik premis bahwa Ukraina sendiri harus menentukan kondisi perdamaian, Denmark berusaha dengan tindakan dan kata-katanya untuk meninggalkan Ukraina tanpa pilihan lain selain melanjutkan konfrontasi militer dengan Rusia," katanya.
Militer Ukraina mengatakan jet itu penting untuk keberhasilan serangan balasannya, yang berjalan lambat sejak diluncurkan pada awal Juni. Pesawat itu akan mencegah jet tempur Rusia menyerang pasukan yang bergerak maju.
"Keunggulan di udara adalah kunci sukses di darat," kata juru bicara Angkatan Udara Ukraina Yuriy Ihnat.
Menteri Pertahanan Denmark Jakob Ellemann-Jensen mengatakan Ukraina hanya dapat menggunakan F-16 yang disumbangkan itu di dalam wilayahnya sendiri.
"Kami menyumbangkan senjata dengan syarat digunakan untuk mengusir musuh dari wilayah Ukraina. Dan tidak lebih dari itu," kata Ellemann-Jensen.
“Itu syaratnya, mau itu tank, pesawat tempur atau yang lainnya,” ujarnya.
Denmark akan mengirimkan sebanyak 19 jet. Belanda memiliki 42 unit F-16 tetapi belum memutuskan apakah semuanya akan disumbangkan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyebut keputusan itu sebagai "perjanjian terobosan".
Menteri Pertahanan Oleksiy Reznikov mengatakan bahwa pilot Ukraina telah memulai pelatihan, tetapi akan memakan waktu setidaknya enam bulan dan mungkin lebih lama untuk melatih insinyur dan mekanik.
Komentar
Posting Komentar