Takut Serbuan Belarus dan Wagner, Negara NATO Kerahkan Seribu Tentara
Polandia mengerahkan pasukan ke perbatasan lantaran khawatir ancaman serbuan "musuh", setelah menuduh Belarus, sekutu terdekat Rusia, menerobos wilayah udaranya pada Selasa (1/7).
Kementerian Pertahanan Polandia mengatakan sedang mengerahkan "pasukan dan sumber daya tambahan, termasuk helikopter tempur" ke perbatasan di timur negaranya.
Sebagai salah satu anggota Aliansi Pertahanan Negara Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO), Polandia juga telah memberi tahu aliansi tentang pelanggaran perbatasan yang dilakukan Belarus. Warsawa juga telah memanggil kuasa usaha Belarus di negara itu demi menuntut penjelasan soal penerobosan wilayah.
Militer Polandia semula membantah terjadi pelanggaran perbatasan. Namun, setelah berkonsultasi, mengatakan bahwa intrusi terjadi "pada ketinggian yang sangat rendah, sulit dicegat oleh radar".
Selain itu, penduduk di daerah dekat kota Bialowieza di timur Polandia, yang berbatasan langsung dengan Belarus, menyebarkan diskusi soal apa yang mereka lihat sebagai "pelanggaran perbatasan" di media sosial. Ini bahkan berlangsung sebelum menteri pertahanan mengeluarkan pernyataan soal ini.
Pada akhir pekan lalu, Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengklaim sedikitnya 100 pejuang Wagner juga telah bergerak lebih dekat ke kota Grodno yang berdekatan dengan perbatasan Polandia. Morawiecki bahkan menggambarkan situasinya sebagai "semakin berbahaya".
Sementara itu, militer Belarus membantah menerobos perbatasan dan melakukan pelanggaran semacam itu. Belarus malah balik menuduh Polandia, salah satu pendukung paling kuat Ukraina, "mengarang" demi membenarkan pengerahan pasukan.
Kementerian Pertahanan Belarus mengatakan perubahan pernyataan Warsawa soal insiden penerobosan "tampaknya setelah berkonsultasi dengan tuannya di luar negeri".
"Pernyataan ini tidak didukung oleh data dari Polandia," katanya.
"Kementerian Pertahanan Belarus memandang ini seperti kisah 'istri tua' dan mencatat tidak ada pelanggaran perbatasan oleh helikopter Mi-8 dan Mi-24."
Sejumlah negara tetangga Belarus, terutama anggota NATO, memang cukup waswas dengan kelakuan negara tersebut sejak Rusia menginvasi Ukraina.
Meski tidak melibatkan tentaranya dalam peperangan, Belarus selama ini mengizinkan Presiden Rusia Vladimir Putin menggunakan wilayahnya sebagai landasan peluncuran untuk invasi Ukraina.
Selain itu, saat ini Belarus juga menjadi "tempat pengasingan" tentara swasta Wagner Group yang pada akhir Juni lalu melancarkan pemberontakan terhadap Rusia.
Lukashenko juga sempat menyindir Polandia bahwa Warsawa seharusnya berterima kasih padanya karena telah mengawasi gerak-gerik tentara Wagner agar tak menyerang Polandia. Banyak pejuang Wagner memang telah pindah ke Belarus dan mulai melatih pasukan Lukashenko.
Lukashenko sempat bergurau pada pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin bulan lalu bahwa beberapa pejuang Wagner ingin mendesak ke Polandia dan "melakukan perjalanan ke Warsawa dan Rzeszow". Rzeszow adalah sebuah kota di dekat perbatasan Ukraina.
Kantor berita negara Belta mengutipnya pada hari Selasa yang mengatakan bahwa "orang Polandia seharusnya berdoa agar kami mempertahankan (pejuang Wagner) dan memenuhi kebutuhan mereka. Jika tidak, tanpa kami, mereka akan merembes dan menghancurkan Rzeszow dan Warsawa dalam waktu singkat. jalan kecil. Jadi mereka seharusnya tidak mencela saya, mereka harus mengucapkan terima kasih," kata Lukashenko seperti dikutip Reuters.
Selain itu, sama seperti Rusia, negara bekas Soviet itu juga memiliki sejarah permusuhan yang panjang dengan Polandia.
Pekan lalu, Putin menuduh Polandia menyimpan ambisi teritorial di Belarus dan mengatakan akan menganggap setiap serangan terhadap negara tetangganya ini sebagai serangan terhadap dirinya sendiri.
(rds/bac)
Komentar
Posting Komentar