Waduh...Kepala Ganjar Pranowo Kejedot Lonceng Besi Sampai Berbunyi | Garuda News 24

Kepala Ganjar Pranowo menabrak lonceng besi hingga berbunyi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Jagat media sosial, termasuk di lini masa X dihebohkan dengan video viral kunjungan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo di Panti Pelayanan Sosial Wanita Wanodyatama, Kota Solo, Selasa (8/8/2023). Ganjar didampingi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berkeliling ke panti sosial.
Tiba-tiba saja, ketika berjalan agak cepat, kepala ganjar terbentur lonceng. Saking kerasnya kepala Ganjar membentur lonceng hingga membuatnya sampai berbunyi.”Tinngg,” begitu bunyi yang muncul akibat benturan tersebut.
Dia pun spontan kesakitan dan menundukkan kepala. “Waduh,” ucap Ganjar dikutip Republika.co.id di Jakarta, Sabtu (12/8/2023).
“Bapak masya Allah,” kata ibu pengurus panti yang kaget melihat kepala Ganjar terbentur lonceng.
Sebelum peristiwa itu terjadi, Ganjar sempat menanyakan berapa jumlah penghuni panti yang bertugas merehabilitasi penyandang disabilitas hingga eks pekerja seks komersial (PSK) tersebut. Saat bertanya kepada pengurus panti, Ganjar tidak memperhatikan di depannya ada lonceng besi. Alhasil, kepalanya menabrak besi tebal hingga lonceng berbunyi keras.
Saat kunjungan di panti, Ganjar juga berbincang dengan mahasiswa psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang sedang magang di panti. “Seragam apa ini?” kata calon presiden (capres) PDIP itu ketika berinteraksi saat kunjungan di panti. “Sudah ngobrol dengan mereka, sip” kata Ganjar berbincang dengan mahasiswa magang.
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Mahasiswa program studi (Prodi)Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya Rizky Fajar Hidayat membuat peta penyebaran gizi buruk di wilayah Jawa Timur dengan Algoritma K-means Clustering.
Fajar ditemui di Surabaya, Selasa, mengatakan inovasi itu diciptakan, karena ingin memperbaiki sistem pemetaan penyebaran gizi buruk yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, dimana masih bersifat akumulatif, yang hanya menampilkan angka dan data.
“Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sistem informasi kasus gizi buruk yang dimiliki Dinkes Jawa Timur ini masih sekedar menampilkan angka-angka dan data yang sifatnya akumulatif. Sehingga, detail mengenai kondisi potensi gizi buruk belum ada,” ujar mahasiswa bimbingan Supangat, M.Kom., ITIL., COBIT., CLA itu.
Berangkat dari hal tersebut, Fajar kemudian menciptakan sistem informasi pemetaan penyebaran gizi buruk sendiri di wilayah Jawa Timur dengan menambahkan bentuk visualisasi.
“Istimewa dan kelebihan sistem informasi yang saya ciptakan ini dapat menampilkannya dalam bentuk visualisasi peta. Selain itu, pengguna juga bisa melihat detail penyebaran dan tingkat penyebaran di suatu daerah,” kata Fajar.
Menggunakan Algoritma K-means Clustering, lanjut Fajar, sistem informasi ini memungkinkan untuk menampilkan pengelompokan wilayah kasus penyebaran gizi buruk di Jawa Timur.
“Dengan menggunakan K-means Clustering akan menghasilkan tiga klaster wilayah dengan tingkat kerentanan kasus penyebaran gizi buruk berdasarkan kota atau kabupaten, yakni tingkat tertinggi, tingkat rentan, dan tingkat rendah,” ujarnya.
Sistem informasi itu, lanjutnya, akan menggunakan laman dengan berbagai fitur yang inovatif, salah satunya fitur pelaporan.
“Aplikasi ini dijalankan melalui website. Pada halaman utama terdapat peta visualisasi titik penyebaran gizi buruk beserta detail penyebarannya,” ucapnya.
Selain itu, laman ini dilengkapi dengan fitur pelaporan, sehingga para pengguna dapat memasukkan data gizi buruk secara mandiri yang kemudian divalidasi oleh administrasi ke peta di halaman utama.
Fajar berharap dengan adanya sistem informasi pemetaan penyebaran gizi buruk ini dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat dan pemerintah untuk melihat kasus-kasus gizi buruk.
“Semoga adanya sistem ini dapat meminimalisasi penyebaran gizi buruk di Jawa Timur. Masyarakat dapat melihat dan melapor, Dinkes Jatim juga dapat melakukan peninjauan dan analisis yang jauh lebih baik,” kata putra dari Moch. Sofi’i dan Crisna Haryani tersebut.
sumber : Antara
0 Komentar