Bakal Dimakzulkan DPR AS, Begini Komentar Joe Biden
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg.inews.co.id%2Fmedia%2F600%2Ffiles%2Finews_new%2F2022%2F06%2F03%2Fjoe_biden9_reu.jpg)
WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengecam langkah legislator Partai Republik yang berencana memakzulkannya. Dia mengaitkan dengan rencana anggota parlemen Republikan yang ingin melakukan shut down pemerintah yakni dengan tidak menyetujui anggaran.
"Baik, saya beritahu Anda, saya tidak tahu persis alasannya, tapi mereka hanya ingin memakzulkan saya," kata Biden, dalam acara penggalangan dana kampanye di Virginia, Rabu (13/9/2023) waktu setempat.
Biden melanjutkan, Partai Republik ingin memakzulkannya karena ingin menutup atau shut down pemerintahannya.
Pernyataannya itu merupakan komentar pertama Biden setelah Ketua DPR AS Kevin McCarthy mengumumkan penyelidikan resmi untuk memakzulkan pria 80 tahun tersebut pada Selasa lalu.
Meski demikian Biden menegaskan tak terpengaruh dengan upaya Partai Republik untuk menyingkirkannya. Dia hanya ingin fokus menjalankan tugas sampai selesai.
“Semua orang selalu bertanya tentang pemakzulan. Saya bangun setiap hari, bukan candaan, tidak fokus pada pemakzulan. Saya punya pekerjaan yang harus diselesaikan. Saya harus menangani masalah-masalah yang berdampak terhadap rakyat Amerika setiap hari,” tuturnya.
Menurut Biden, upaya Republikan untuk memakzulkannya bahkan sudah ada sejak awal-awal jabatan. Dia menyebut nama legislator Partai Republik Marjorie Taylor Greene yang berniat memakzulkannya sejak hari pertama dia menjabat presiden, yakni pada 20 Januari 2021.
McCarthy pada Selasa lalu meminta komite DPR AS untuk membuka penyelidikan untuk memakzulkan Biden dengan tuduhan penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi.
Partai Republik menuduh Biden memanfaatkan jabatannya saat masih menjadi wakil presiden pada masa pemerintahan Barack Obama untuk mendapatkan keuntungan finansial dari bisnis putranya, Hunter Biden.
Juru Bicara Gedung Putih Karine Jean Pierre menyebut penyelidikan DPR itu bermotif politis. Dia menegaskan tidak ada bukti atas tuduhan Partai Republik itu.
Editor : Anton Suhartono
Follow Berita iNews di Google News
Komentar
Posting Komentar