Rudal Rusia Hantam Kampung Zelensky, 1 Polisi Tewas dan 52 Warga Sipil Terluka
TRIBUNNEWS.COM - Serangan rudal Rusia di kota asal Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Kota Kryvyi Rih, menewaskan satu orang polisi dan melukai 52 warga sipil pada Jumat (8/9/2023).
Warga sipil di kawasan tersebut berhasil dievakuasi dari reruntuhan rumah mereka.
Sepuluh bangunan rusak akibat serangan terhadap Kryvyi Rih setelah gelombang serangan Rusia semalam di tengah dan timur negara itu.
Tiga orang yang dievakuasi dari reruntuhan berada dalam kondisi serius.
Foto-foto di media sosial menunjukkan asap mengepul dari reruntuhan bangunan ketika petugas penyelamat membawa orang yang terluka ke ambulans, seperti diberitakan Reuters.
Dalam salah satu gambar setelah kejadian tersebut, petugas penyelamat terlihat menarik fondasi beton sebuah bangunan untuk mengevakuasi seorang polisi yang wajahnya berlumuran darah akibat ledakan tersebut.
Baca juga: Video Mobil Berisi Tentara Rusia Dibom Saat Melaju oleh Intelijen Ukraina: Korban Jadi Tukang Siksa
Foto-foto lain menunjukkan mobil-mobil hancur yang terlapisi puing-puing dan petugas pemadam kebakaran menyapu reruntuhan.
"Tiga gedung administrasi rusak dalam serangan itu, dan tujuh bangunan tempat tinggal, termasuk sebuah gedung bertingkat, mengalami kerusakan," kata gubernur daerah Serhiy Lysak, Jumat (8/9/2023).
Sementara itu, gedung administrasi kepolisian hancur dan petugas penyelamat mengeluarkan beberapa orang dari reruntuhan setelah serangan itu, menurut Ihor Klymenko, Menteri Dalam Negeri Ukraina di saluran Telegram.
Serangan Rusia di Wilayah Ukraina
Baca juga: Pekerja Migran yang Jadi Warga Rusia Dipaksa Ikut Wajib Militer dan Dinas di Ukraina
Serangan udara Rusia menewaskan tiga warga sipil dan melukai empat orang lainnya di desa Odradokamianka, Kherson, Ukraina selatan pada Jumat (8/9/2023).
Tiga orang juga terluka dalam serangan rudal Rusia di kota timur Sumy.
Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengatakan satu orang terluka dalam serangan rudal Rusia di kota Zaporizhzhia di Ukraina selatan.
Rusia juga melancarkan serangan drone kelimanya minggu ini di wilayah selatan Odesa, yang merupakan lokasi pelabuhan Ukraina di Laut Hitam dan Sungai Danube yang digunakan untuk mengekspor biji-bijian dan produk pertanian lainnya.
Rusia telah meningkatkan serangan udara terhadap infrastruktur ekspor biji-bijian Ukraina di Sungai Danube dan di pelabuhan Odesa sejak pertengahan Juli 2023.
Serangan di Odesa terjadi setelah Rusia keluar dari perjanjian yang ditengahi PBB yang mengizinkan ekspor biji-bijian Ukraina yang aman melalui Laut Hitam.
Para pejabat Ukraina mengatakan pertahanan udara menembak jatuh 16 dari 20 drone yang ditembakkan Rusia semalam.
Komando Militer Selatan mengatakan 14 drone telah ditembak jatuh di wilayah Odesa dan dua lainnya di wilayah selatan Mykolaiv.
Oleh Kiper, gubernur wilayah Odesa, mengatakan sebuah bangunan non-perumahan telah dirusak oleh puing-puing drone tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Dia melaporkan tidak ada korban jiwa di wilayah Odessa.
Baca juga: Kuba Tangkap 17 Orang Terkait Jaringan Perdagangan Manusia, Pikat Pemuda untuk Perang Rusia
Pada hari yang sama, pemakaman diadakan untuk seorang remaja berusia 18 tahun yang termasuk di antara 16 orang yang tewas pada Rabu (6/9/2023) dalam serangan Rusia di sebuah pasar di Kostiantynivka di wilayah Donetsk timur Ukraina.
Serangan itu melukai 33 orang lainnya dan menghancurkan pasar.
Sementara itu, Rusia mengadakan pemilihan lokal di wilayah Kherson yang dikuasainya. Pemilihan kepala daerah juga diadakan di wilayah Donetsk, Luhansk dan Zaporizhzhia.
Di Kherson, penduduk setempat dan aktivis Ukraina mengatakan petugas pemungutan suara melakukan kunjungan ke rumah-rumah dengan ditemani tentara bersenjata, seperti diberitakan AP News.
Ukraina telah menolak pemilu tersebut, menyerukan kepada sekutu-sekutunya untuk mengutuk tindakan Rusia dan mendesak mereka untuk tidak mengakui pemerintahan apa pun yang terbentuk sebagai hasil pemilu tersebut.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Komentar
Posting Komentar