Israel Evakuasi Staf Kedubesnya dari Mesir dan Yordania
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F960x620-3%2F2023%2F10%2F1697677804-4724x3035.webp)
Amman, Beritasatu.com – Kementerian Luar Negeri Israel, pada Rabu (18/10/2023), mengevakuasi staf kedubesnya di Kairo, Mesir, di tengah demonstrasi massal di kota tersebut, yang menentang pengeboman Israel dan pengepungan Gaza,
Kantor Berita Petra yang mengutip surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan, evakuasi dilakukan setelah Pemerintah Israel mengumumkan kondisi siaga tinggi di seluruh kedubesnya. Selain staf kedubes di Kairo, evakuasi juga dilakukan Kedubes Israel di Amman, Yordania, pada 8 Oktober lalu.
Polisi Yordania pada hari Rabu mengatakan, beberapa petugas anti-huru hara terluka dalam bentrokan dengan pengunjuk rasa di dekat Kedubes Israel. Pihak berwenang telah mengerahkan polisi antihuru-hara untuk membubarkan ribuan demonstran yang berencana melakukan pawai dalam misi yang dijaga ketat untuk memprotes serangan militer Israel di Gaza.
Sementara itu, Israel pada Rabu mengatakan, akan mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki Jalur Gaza dari negara tetangganya, Mesir, sambil militernya tetap mempertahankan pengepungannya di wilayah Palestina yang dikuasai kelompok Hamas.
Dampak dari pengepungan yang dilakukan Israel dan pengeboman terus-menerus terhadap Gaza, yang merupakan rumah bagi 2,4 juta orang, telah menjadi kekhawatiran utama dunia.
“Mengingat permintaan Presiden AS Joe Biden, Israel tidak akan menggagalkan pasokan bantuan kemanusiaan melalui Mesir,” kata kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Pernyataan tersebut menyatakan, bahwa bantuan kepada warga sipil di Gaza selatan akan diizinkan selama pasokan tersebut tidak sampai ke Hamas yang menguasai wilayah tersebut.
Belum ada jadwal pengiriman yang diberikan, namun pengumuman tersebut disambut baik oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). “Banyak nyawa bergantung pada kejadian ini,” tulis Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
0 Komentar