Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Beda Pendapat dengan Israel, AS Ingin Palestina Pimpin Gaza Usai Perang – Medcom - https://ift.tt/UHMdzoZ

Beda Pendapat dengan Israel, AS Ingin Palestina Pimpin Gaza Usai Perang

By medcom.id developer

medcom.id

November 9, 2023Menlu AS Antony Blinken.

Tokyo: Amerika Serikat (AS) menyarankan, Palestina harus memerintah Gaza setelah Israel mengakhiri perangnya melawan Hamas. Mereka menolak gagasan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bahwa Israel akan bertanggung jawab atas keamanan tanpa batas waktu.

Kelompok bersenjata Hamas dari Gaza menyerbu perbatasan ke Israel pada 7 Oktober dan menewaskan 1.400 orang di Israel. Israel kemudian melancarkan serangan balasan yang sudah berlangsung lebih dari sebulan terakhir.

Serangan balasan ini menewaskan lebih dari 10 ribu jiwa di Palestina. Washington mulai berdiskusi dengan para pemimpin Israel dan Arab tentang masa depan Jalur Gaza tanpa pemerintahan Hamas.

Meskipun rencana tersebut belum muncul, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menguraikan komentar mengenai garis merah dan ekspektasi Washington terhadap wilayah pesisir yang terkepung.

"Tidak ada pendudukan kembali di Gaza setelah konflik berakhir. Tidak ada upaya untuk memblokade atau mengepung Gaza. Tidak ada pengurangan wilayah Gaza," kata Blinken pada konferensi pers di Tokyo di sela G7, dilansir dari Malay Mail, Kamis, 9 November 2023.

Blinken mengatakan, mungkin diperlukan "masa transisi" di akhir konflik, namun pemerintahan pasca krisis di Gaza harus mencakup suara-suara Palestina.

"Ini harus mencakup pemerintahan yang dipimpin Palestina dan Gaza yang bersatu dengan Tepi Barat di bawah Otoritas Palestina," lanjutnya.

Sebelumnya, Netanyahu mengatakan kepada ABC News bahwa Israel untuk jangka waktu yang tidak terbatas akan memikul tanggung jawab keamanan di daerah kantong tersebut setelah perang.

Komentarnya tampak bertentangan dengan para pejabat AS yang mengatakan Israel tidak ingin mengelola Gaza pasca-Hamas.

"Saya pikir Israel, untuk jangka waktu yang tidak ditentukan, akan memikul tanggung jawab keamanan secara keseluruhan karena kita telah melihat apa yang terjadi jika kita tidak memiliki tanggung jawab keamanan tersebut," kata Netanyahu.

Para pejabat Israel sejak itu mencoba mengklarifikasi bahwa mereka tidak bermaksud menduduki Gaza setelah perang, namun mereka belum menjelaskan bagaimana mereka dapat menjamin keamanan tanpa mempertahankan kehadiran militer. Israel menarik pasukannya dari Gaza pada 2005.

Otoritas Palestina (PA), yang menjalankan pemerintahan sendiri secara terbatas di beberapa bagian Tepi Barat yang diduduki Israel, mengatakan Gaza, yang dikuasai Hamas sejak tahun 2007, merupakan bagian integral dari apa yang mereka impikan untuk negara Palestina di masa depan.

Namun para pejabat tinggi termasuk Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas mengatakan, kembalinya PA ke Gaza harus disertai dengan solusi politik yang mengakhiri pendudukan Israel atas wilayah yang direbutnya dalam perang Timur Tengah 1967.

"(Kami) tidak akan pergi ke Gaza dengan tank militer Israel," kata Perdana Menteri PA Mohammad Shtayyeh kepada PBS minggu ini.

"Kami akan pergi ke Gaza sebagai bagian dari solusi yang berkaitan dengan masalah Palestina, yang berkaitan dengan pendudukan," lanjutnya.

Hamas mengambil alih Gaza setelah perang saudara singkat pada 2007 dengan partai Fatah pimpinan Abbas. Pembicaraan rekonsiliasi selama bertahun-tahun antara kedua pihak yang bersaing gagal mencapai terobosan untuk melanjutkan pemerintahan PA di Gaza.

Otoritas Palestina masih membayar listrik, air dan sebagian gaji pegawai negeri di Gaza.

Sejak 7 Oktober, lebih dari 10.000 warga Palestina telah terbunuh dalam pemboman tanpa henti di Jalur Gaza – yang merupakan rumah bagi 2,3 juta penduduk – oleh pasukan Israel, kata pejabat kesehatan Palestina di Gaza. Sekitar 40 persen dari korban tewas adalah anak-anak.

Negara-negara Arab, yang memberikan bantuan keuangan kepada PA, telah menganjurkan gencatan senjata segera tetapi menunjukkan keengganan untuk membahas status Gaza pascaperang. Mereka mengatakan, fokusnya harus tetap pada penghentian permusuhan.

Namun Blinken mengatakan pembicaraan tentang masa depan harus dilakukan sekarang. "Karena mengidentifikasi tujuan jangka panjang dan jalur untuk mencapainya akan membantu membentuk pendekatan kita untuk mengatasi kebutuhan mendesak," katanya.

Sejak konflik pecah, AS menegaskan kembali dukungannya terhadap solusi yang didasarkan pada kerja sama antara Israel dan Palestina, namun belum menguraikan jalan untuk menghidupkan kembali perundingan damai yang telah lama terhenti, yang putaran terakhirnya gagal pada tahun 2014.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada hari Rabu mengatakan "skenario terbaik" adalah Otoritas Palestina yang "mudah-mudahan dapat dihidupkan kembali" dengan mengambil kendali politik atas Gaza.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

(FJR)



from Media Informasi – Kopiminfo https://ift.tt/UHMdzoZ
via IFTTT

Posting Komentar

0 Komentar