Akun Twitter Aksi Kamisan Hilang Jelang Peringatan ke-17 Tahun - Pikiran Rakyat

 

Akun Twitter Aksi Kamisan Hilang Jelang Peringatan ke-17 Tahun

Aksi Kamisan menuntut penyelesaian kasus pelanggaran HAM.

Aksi Kamisan menuntut penyelesaian kasus pelanggaran HAM. /Antara Foto/Wahyu Putro

PIKIRAN RAKYAT – Akun Twitter (X.com) Aksi Kamisan, @aksikamisan, hilang menjelang peringatan Aksi Kamisan yang ke-17 pada Kamis, 18 Januari 2024. Terungkapnya insiden hilangnya akun Twitter ini diunggah akun @tubirfess, Rabu 17 Januari 2024.

Hilangnya akun Twitter Aksi Kamisan membuat publik cukup emosi. Tak sedikit pula yang mengkhawatirkan keselamatan admin di balik akun @aksikamisan.

"Akun aksikamisan di Twitter hilang. Padahal, besok mau peringatan Aksi Kamisan yang ke-tujuh belas... TAHUN. Ya, besok sudah 17 tahun. Bukan yg hanya muncul di dekat pemilu, tapi SUDAH TUJUH BELAS TAHUN. Panjang umur perjuangan!" ujar @tubirfees.

Masyarakat yang terlanjur geram membanjiri komentar unggahan tersebut dengan berbagai kata-kata pedas. Bahkan tak sedikit yang berkomentar jenaka sekaligus satire.

Baca Juga: Daftar Nama 11 Panelis Debat Keempat Pilpres 2024, Mayoritas Diisi Akademisi

"Yg punya akses ngilang2in akun begini adalah...........," ujar @bukan***.

"Sekalinya dinotice malah ilang...," kata @OHMY***.

"Adminnya aman kan ga ilang?" ucap @ana***.

akun Twitter @aksikamisan hilang.

akun Twitter @aksikamisan hilang. Twitter @tubirfess

Penjahat HAM makin dilindungi

Aksi Kamisan menyinggung bahwa isu pelanggaran HAM berat tak hanya muncul tiap lima tahun sekali. Mereka menyatakan isu pelanggaran HAM berat sudah disuarakan sejak 17 tahun silam, tepatnya 18 Januari 2007.

Peserta Aksi Kamisan yang terdiri dari keluarga korban kejahatan HAM dan pegiat HAM selalu datang menuntut keadilan. Tapi keadilan tak kunjung datang, dan negara dinilai justru memberikan impunitas kepada sosok-sosok yang diduga sebagai pelaku pelanggaran HAM berat masa lalu.

"Selama belasan tahun, Negara justru berkontribusi dalam merawat impunitas dengan membiarkan para penjahat HAM menduduki jabatan strategis di kursi pemerintahan tanpa adanya penghukuman," ujar akun Instagram @aksikamisan.

Aksi Kamisan menyoroti hingga saat ini proses penegakan HAM di Indonesia belum ada kemajuan dan makin memburuk. Pola-pola kekerasan masih dipelihara oleh aparat keamanan, selain itu pembungkaman kritik dan protes damai memperburuk proses penegakan HAM di Tanah Air.

Belum lagi banyaknya aksi represi dan pembunuhan di luar hukum di Papua menambah daftar panjang kejahatan HAM di Indonesia. Aksi Kamisan yang ke-17 ini pun dimanfaatkan sebagai momentum untuk memeringati kejahatan-kejahatan HAM berat.

"Momentum peringatan 17 tahun Aksi Kamisan juga jatuh pada masa kampanye Pemilu 2024. Ironisnya, Negara justru membiarkan Prabowo Subianto—yang namanya disebut dalam laporan penyelidikan Komnas HAM Republik Indonesia atas keterlibatannya dalam kasus penghilangan paksa aktivis 1997-1998; maju sebagai kandidat calon Presiden 2024-2029,” kata akun tersebut.***

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya