Elektabilitas Prabowo-Gibran Tembus 52 Persen, Peluang Menang Satu Putaran Tinggi

Jakarta, Beritasatu.com - Hasil survei terbaru lembaga Indonesia Survey Center atau ISC menunjukkan elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sudah di angka 52 persen. Berdasarkan data survei tersebut, peluang Prabowo-Gibran memang satu putaran di Pilpres 2024 sangat tinggi.
Survei ISC tersebut diselenggarakan dalam rentang waktu 11 - 19 Januari 2024 dengan melibatkan 1.670 responden yang ada di 34 Provinsi di Indonesia. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah random digit dialing atau pembangkitan nomor telepon seluler (HP) secara random. Wawancara dilakukan dengan telesurvei atau wawancara melalui sambungan telepon. Margin of error (MoE) 2,4 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
"Pasangan Prabowo-Gibran memenangkan pertarungan dengan memeroleh 52 persen. Hasil survei ini menunjukkan bahwa pemilu berpotensi besar akan berlangsung satu putaran, di mana Prabowo-Gibran akan menjadi pemenangnya," ujar Peneliti Senior ISC (Indonesia Survey Center) Chairul Pane dalam rilis hasil survei secara daring, Senin (22/1/2024).
Elektabilitas Prabowo-Gibran unggul jauh dibandingkan dengan elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang berada di angka 21,7 persen dan elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD di 18,1 persen serta undecided voters sebanyak 8,2 persen.
Chairul mengatakan Prabowo-Gibran menunjukkan trend kenaikan yang signifikan jika dibandingkan dengan pasangan capres-cawapres lainnya. Berdasarkan hasil survei ISC pada periode 25 November-4 Desember 2023, elektabilitas Prabowo-Gibran di 44,4 persen, lalu disusul Ganjar-Mahfud 25,9 persen dan Anies-Imin 25,4 persen.
"Dinamika elektabilitas paslon terjadi pasca debat dimana Prabowo-Gibran justru trendnya meningkat, dan paslon Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud cenderung semakin menurun dari periode survei November tahun lalu," tandas Chairul.
Menurut Chairul, dalam waktu yang tersisa hingga hari pemungutan suara Pilpres 2024, 14 Februari 2024, migrasi atau perubahan pilihan bakal sulit terjadi. Pasalnya, masyarakat pemilih umumnya sudah mantap dengan pilihannya.
"Lantas bagaimana dengan tingkat keyakinan pilihan mereka. ISC menemukan data bahwa 80 persen responden sudah mantab akan memilih paslon yang mereka sebutkan. Sementara ada 15,7 persen yang masih ragu-ragu atas pilihannya, dan 4,3 persen yang memilih tidak menjawab," jelas Chairul.
Dalam survei tersebut, Chairul juga memaparkan simulasi jika pasangan capres-cawapres head to head di putaran kedua Pilpres 2024. Prabowo-Gibran, kata dia, selalu menang jika head to head dengan pasangan capres-cawapres lain, siapa pun yang lolos putaran kedua.
"Ketika diadu antara Prabowo-Gibran dengan Ganjar-Mahfud, hasilnya 63,3 persen banding 24,5 persen. Sementara undecided voters sebanyak 12,2 persen. Lalu ketika dihadap-hadapkan antara Prabowo-Gibran dengan Anies-Muhaimin, hasilnya 69,9persen banding 20,7 persen dengan tingkat undecided voters 9,4 persen," ungkap dia.
"Strong voters cenderung terus meningkat sementara swing voters sebaliknya. Di mana paslon Prabowo-Gibran memperoleh porsi strong voters terbesar dibandingkan dari kedua calon lainnya," pungkas Chairul menambahkan.
0 Komentar