Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Israel Hancurkan Pemakaman di Gaza, Dalih Cari Jenazah Sandera - CNN Indonesia

 Israel Hancurkan Pemakaman di Gaza, Dalih Cari Jenazah Sandera

CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia --

Pasukan Israel menghancurkan sebuah pemakaman di Kota Khan Younis, selatan Jalur Gaza, dengan dalih mencari jenazah sandera yang ditahan kelompok Hamas.

Koresponden Anadolu Agency melaporkan pasukan Israel langsung pergi dari Khan Younis usai memporak porandakan kuburan di wilayah tersebut. Mereka meninggalkan kota itu pada Rabu (17/1) pagi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemakaman itu sendiri terletak di dekat Rumah Sakit Nasser. Setelah merangsek ke rumah sakit, pasukan Zionis menuju pemakaman dan menggali beberapa kuburan. Mereka kemudian melibas area pemakaman tersebut.

Sementara itu, dalam laporan CNN, pasukan Israel juga memindahkan jenazah yang telah mereka gali dari kuburan.

Kepada CNN, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim melakukan hal itu untuk mencari sandera yang ditawan Hamas. Mereka ingin memulangkan jenazah para sandera jika benar ditemukan di sana.

"Proses identifikasi sandera dilakukan di lokasi yang aman dan alternatif, memastikan kondisi profesional yang optimal dan rasa hormat terhadap orang yang meninggal," kata juru bicara IDF.

IDF juga menyatakan pihaknya mengembalikan jenazah "dengan bermartabat dan hormat" jika hasil identifikasi menunjukkan bahwa mereka bukan jenazah sandera.

Kendati begitu, foto-foto dan video yang beredar di media sosial memperlihatkan betapa hancurnya kawasan itu dan sisa-sisa jenazah yang telah busuk tergeletak begitu saja.

Menurut hukum internasional, serangan terhadap kuburan bisa menjadi kejahatan perang, kecuali dalam keadaan yang sangat terbatas seperti jika situs itu menjadi fasilitas militer.

Agresi Israel hingga kini menewaskan lebih dari 24.600 jiwa, mayoritas anak-anak dan perempuan.

Pasukan Israel baru-baru ini menyatakan bakal fokus menyerang ke selatan Gaza. Gaza selatan menjadi satu-satunya area di daerah kantong itu yang diklaim Israel paling aman bagi warga sipil.

Jika serangan fokus ke selatan, warga sipil Gaza akan semakin terhimpit dan terancam krisis kemanusiaan yang jauh lebih besar.

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), 85 persen populasi di Gaza kini tak punya tempat tinggal dan menghadapi kelaparan. Mereka tak memiliki makanan, air bersih, bahkan obat-obatan untuk menunjang kehidupan di tengah agresi brutal Zionis.

(blq/bac)

Posting Komentar

0 Komentar