Jokowi Bagikan Bansos Beras Bulog di Bantul: Ini Premium
Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun membagikan bansos beras 10 kg kepada masyarakat penerima manfaat di Gudang Bulog Pajangan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (30/1).
Ia mengatakan beras bantuan tersebut berkualitas premium. Bansos beras yang dibagikan Jokowi berasal dari cadangan beras pemerintah (CBP).
"Beras yang bapak, ibu, terima ini bukan beras medium, tapi beras premium," kata Jokowi dikutip Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Coba sampai di rumah langsung dimasak, karena berasnya memang beras premium semuanya," imbuhnya.
Belakangan ini, Jokowi tengah getol turun tangan membagikan sendiri bansos-bansos pemerintah, termasuk bansos beras.
Kemarin (29/1), Jokowi juga membagikan bansos di Pasar Mungkid, Magelang, Jawa Tengah.
Agenda Jokowi adalah mengecek harga-harga sembako dan pangan di pasar. Di kesempatan itu, dia juga membagikan bansos kepada para pedagang.
Ia juga memastikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa 10 kilogram (kg) beras kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) berlanjut hingga Juni 2024.
Nantinya, setiap keluarga akan menerima bansos 10 kg beras setiap bulan.
"Bantuan pangan berupa beras seberat 10 kilogram per bulan kepada sekitar 22 juta penerima manfaat di Indonesia sendiri akan diterima hingga bulan Juni 2024," tulis Jokowi dalam akun X miliknya, @jokowi, Senin (29/1).
Dalam setiap pembagian bansos tersebut, Jokowi tidak pernah tak didampingi Menteri Sosial Tri Rismaharini. Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menjelaskan alasan Risma tidak ikut Jokowi saat membagikan bansos beberapa waktu belakangan.
Ari menyebut kementerian/lembaga yang diajak langsung oleh Jokowi dalam pembagian bansos adalah mereka yang terkait dengan program bansos tersebut.
"Karena terkait dengan cadangan pangan ya, ada Bulog dan Badan Pangan. Jadi lebih pada hal itu, termasuk juga mengecek mengenai keberadaan pangan di setiap daerah. Jadi yang diajak tentu berkaitan dengan itu," kata Ari di Kantor Kemensetneg, Jakarta Pusat, Senin (29/1).
Ia membantah anggapan Jokowi tidak mengajak Risma karena berstatus sebagai kader PDIP. Ari menegaskan tidak ada unsur politik dalam pembagian bansos.
"Enggak. Enggak ada (korelasi dengan) status kepartaian," katanya.
Pada awal tahun ini, bansos gencar disalurkan pemerintahan Presiden Jokowi. Beberapa program bansos yang akan berlanjut dan dicairkan di awal tahun adalah bantuan beras 10 kg, Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), hingga Bantuan Ganti Rugi Petani.
Yang teranyar, Jokowi menyebar bansos baru di tengah masa kampanye Pemilu 2024. Bansos baru ini berupa bantuan langsung tunai (BLT) dengan anggaran sebesar Rp11,2 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bansos BLT ini ditujukan untuk masyarakat miskin sebagai mitigasi risiko pangan.
"Pemerintah memutuskan memberikan bantuan BLT dengan judul mitigasi risiko pangan untuk tiga bulan," ujarnya dalam Kantor Kemenko Perekonomian, Senin (29/1).
Menurut Airlangga bantuan itu diberikan selama tiga bulan yakni Januari, Februari dan Maret 2024. Namun, ada kemungkinan akan diperpanjang jika betul-betul bermanfaat bagi warga miskin.
"Itu untuk tiga bulan dan itu akan dievaluasi tiga bulan lagi," jelasnya.
Di sisi lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bansos BLT diberikan dengan anggaran Rp11,25 triliun.
Menurutnya, penerima akan mendapat Rp200 per bulan, yang diberikan sekaligus pada Februari 2024.
Jadi, penerima akan mendapatkan Rp600 ribu langsung di bulan depan. Skemanya dirapel, sama dengan pencairan bansos El Nino sebesar Rp200 ribu per bulan, tetapi dicarikan dua bulan sekaligus menjadi Rp400 ribu.
"Karena kan ini sudah hampir selesai (Januari) jadi (disalurkan) Februari. Nanti tiga bulan sekaligus (disalurkan)," pungkasnya.
(pta/pta)
Komentar
Posting Komentar