Keganasan Rudal 'Pintar' Tomahawk yang Dipakai AS Gempur Houthi Yaman - CNN Indonesia

 

Keganasan Rudal 'Pintar' Tomahawk yang Dipakai AS Gempur Houthi Yaman

CNN Indonesia
Kamis, 18 Jan 2024 15:35 WIB
Rudal Tomahawk menjadi salah satu senjata unggulan AS saat perang, termasuk ketika melancarkan serangan udara ke beberapa wilayah di Yaman yang dikuasai Houthi. (Dok. Angkatan Laut Amerika Serikat)
Jakarta, CNN Indonesia --

Amerika Serikat melancarkan serangan udara ke sejumlah wilayah di Yaman sebagai respons atas sabotase dan pembajakan milisi Houthi terhadap kapal kargo di Laut Merah selama beberapa waktu terakhir. 

Dua pejabat AS bahkan mengatakan kepada CBS News bahwa militer AS kembali menggempur Yaman dari udara pada Rabu (17/1) menyusul serangan drone Houthi yang menghantam kapal kargo komersial Negeri Paman Sam di Teluk Aden pada Selasa.

Seorang pejabat AS menuturkan AS menggunakan rudal Tomahawk untuk menargetkan setidaknya 14 pelontar rudal dan roket Houthi. AS meyakini alutsista tersebut telah digunakan Houthi untuk menyerang berbagai kapal komersial yang melintas di Laut Merah.

Lihat Juga :

Dikutip CNN, pejabat AS menuturkan Angkatan Laut AS menembakkan rudal-rudal Tomahawk dari kapal perang USS Florida dan sebuah kapal selam.

Rudal Tomahawk merupakan salah satu senjata paling canggih dan unggulan milik militer AS karena 'kepintarannya' terkait sasaran. 

Rudal Serang Darat Tomahawk (TLAM) milik Angkatan Laut AS adalah rudal jelajah dengan ketinggian rendah. Tomahawk mampu mengangkut hulu ledak konvensional seberat 500 kg ratusan sepanjang ratusan kilometer sebelum jatuh ke darat.

Insert Artikel Menilik Spesifikasi Rudal Tomahawk
Lihat Juga :

Melansir CNN, Tomahawk diluncurkan dari kapal perang atau kapal selam.

Menurut klaim lembar fakta Angkatan Laut AS, rudal jenis ini juga terbang dengan kecepatan subsonik dengan rute non-linier yang dapat mengalahkan sistem pertahanan udara musuh.

Tomahawk diklaim AS sangat akurat karena dipandu oleh GPS. Rudal jenis ini juga dapat mengubah target atau arah setelah peluncuran sesuai kebutuhan lantaran menggunakan sistem GPS.

Pilihan Redaksi

Militer AS juga mengklaim rudal Tomahawk mampu melayang di atas target demi merespons serangan musuh yang muncul tiba-tiba. Dengan dilengkapi kamera, rudal ini juga bisa sekaligus memberikan informasi kerusakan di lokasi perang kepada pusat komando.

AS pertama kali menggunakan Tomahawk dalam Operasi Badai Gurun melawan pasukan diktator Irak Saddam Hussein pada 1991 dan sejak itu alutsista ini menjadi salah satu yang diandalkan AS dalam beberapa peperangan lainnya.

Pada 1993, AS juga menggunakan rudal Tomahawk untuk menggempur situs nuklir Zafraniyah milik Irak di dekat Ibu Kota Baghdad. Serangan itu dilakukan AS sebagai tanggapan atas penolakan Irak untuk menerima inspeksi Badan PBB soal pelucutan senjata nuklir.

Rudal Tomahawk juga menjadi senjata andalan AS saat menginvasi Irak pada 2003 lalu.

Rudal Tomahawk memiliki tingkat kerusakan yang besar. Ini dapat terlihat pada Maret 2011 saat militer AS melancarkan Operasi Odyssey Dawn di Libya dengan mengerahkan USS Florida yang menembakkan hampir 100 Tomahawk terhadap sejumlah sasaran di negara itu. 

AS juga menggunakan rudal Tomahawk untuk melancarkan perang melawan kelompok teroris ISIS di Irak dan Suriah pada 2016.

(rds/bac)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya